Indonesia mendorong agar negara-negara ASEM tidak hanya memberikan pernyataan simpati, ASEM harus dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk membantu Filipina,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada Senin menyerukan perlunya kerja sama konkret di antara negara-negara Asia dan Eropa (ASEM) yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat di kedua benua.
Sebagai wujud dari seruan tersebut, pada sesi pleno pertama Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (PTM) ke-11 Asia Europe Meeting (ASEM) di New Delhi, Menlu Marty menyerukan penggalangan dukungan masyarakat internasional, khususnya negara-negara ASEM kepada Filipina yang dilanda bencana topan Haiyan.
"Indonesia mendorong agar negara-negara ASEM tidak hanya memberikan pernyataan simpati, ASEM harus dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk membantu Filipina," kata Menlu Marty, seperti dikutip dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin malam.
Menurut Marty, langkah nyata yang digalang untuk membantu Filipina nantinya akan sejalan dengan kesepakatan bersama ASEM untuk mendukung koordinasi dan kolaborasi yang lebih luas dalam penanganan bencana alam.
"Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan bantuan konkrit sesuai kebutuhan yang disampaikan pemerintah Filipina," tegas Marty.
Selain itu, dalam forum PTM ASEM ke-11 yang bertemakan "Bridge to Partnership for Growth and Development" itu, Marty juga mendorong kerja sama konkret ASEM dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan ("sustainable development").
"Sebagai organisasi antar-kawasan, ASEM dapat memberikan nilai tambah dan melengkapi berbagai kerjasama kawasan dan global terkait isu pembangunan yang berkelanjutan," kata Marty.
Marry menjelaskan bahwa pada hakekatnya pembangunan yang berkelanjutan terwujud melalui keseimbangan yang optimal antara pertumbuhan ekonomi ("growth"), pemerataan sosial ("social equity") dan lingkungan hidup yang berkesinambungan ("environmental sustainability").
"Secara konkret, pembangunan yang berkelanjutan misalnya dapat dicapai dengan fasilitasi perdagangan dan investasi, pengembangan konektivitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah untuk memastikan pemerataan sosial," katanya.
PTM ke-11 ASEM tersebut juga menjadi ajang pembahasan berbagai isu yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan serta berbagai tantangan keamanan non-tradisional.
ASEM merupakan forum dialog antar negara di kawasan Asia dan Eropa yang terdiri dari 20 negara Asia dan 29 negara Eropa ditambah Sekretariat ASEAN serta Komisi Eropa.
Perekonomian ASEM berkontribusi 60 persen dari PDB total dunia dan dua per tiga nilai perdagangan dunia.(*)
Pewarta: Panji Pratama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013