Washington (ANTARA) - Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths pada Kamis (4/4) mengatakan dirinya mengalokasikan 12 juta dolar AS (sekitar Rp190,7 miliar) dari dana darurat PBB untuk Haiti guna "mengatasi situasi yang mengerikan" di negara itu.

"Kekerasan geng yang tiada henti telah menyebabkan 50 ribu orang mengungsi, sementara 5 juta orang mengalami kelaparan akut dan melemahkan sistem kesehatan yang sudah rapuh. Dana ini akan memungkinkan mitra bantuan untuk menjangkau mereka yang paling terkena dampak," tulisnya di akun media sosial X.

Haiti telah terkepung secara internal sejak pertengahan 2021, ketika sejumlah kelompok geng mengambil alih infrastruktur sambil melakukan aksi kekerasan untuk memperebutkan kekuasaan.

Bantuan medis disebut sudah tidak ada lagi, sementara kelaparan juga terjadi karena persediaan makanan hampir menghilang.

Kerusuhan yang dilakukan kelompok geng pada 18 Maret menargetkan lingkungan kelas atas yang sebelumnya damai di ibu kota negara itu. Hal itu mengakibatkan sedikitnya belasan orang tewas.

Ribuan orang telah tewas dalam konflik tersebut, sementara ratusan ribu lainnya meninggalkan negara tersebut.

Kelompok geng juga membakar sejumlah kantor kepolisian, menyerbu bandara dan membebaskan 4.000 narapidana dari dua penjara terbesar di negara itu.

Baca juga: 5,5 juta warga Haiti butuh bantuan kemanusiaan
Baca juga: PBB sebut hak asasi warga sangat terampas di Haiti

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024