Beirut (ANTARA) - Sekitar 100 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, kata Perdana Menteri sementara Najib Mikati pada Kamis.
Saat berbicara dalam sidang Kabinet di Beirut, Mikati mengatakan bahwa sekitar 313 orang telah tewas dan seribu orang lainnya luka-luka sejak 8 Oktober 2023.
"Sekitar 800 hektar lahan pertanian hancur, 340 ribu hewan ternak mati dan sekitar 75 persen petani kehilangan sumber pendapatan mereka," tambahnya.
"Pemerintah harus menetapkan wilayah selatan sebagai zona bencana pertanian," tambahnya.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Ketegangan di perbatasan itu terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza, di mana lebih dari 33 ribu orang tewas menyusul serangan Hamas pada Oktober lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Post: AS setuju jual ribuan bom ke Israel ketika tujuh relawan tewas
Baca juga: Pemimpin Skotlandia minta Inggris berhenti jual senjata ke Israel
Penerjemah: Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024