"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga ketika dihubungi dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Kamis.
Ia mengatakan tinggi gelombang empat hingga lima meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu dan harus diwaspadai oleh pelaku pelayaran mulai Jumat (5/4).
Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga dua meter berpeluang terjadi di perairan selatan Kupang-Rote serta Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Yandri menerangkan hal itu dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 96S yang saat ini terpantau berada di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu sehingga menyebabkan daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah NTT dan meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta ekstrem.
Selain itu, kondisi itu juga dipengaruhi oleh aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
"Waspada juga adanya awan gelap atau cumulonimbus yang dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba," ucap Yandri.
Dengan adanya peringatan dini BMKG ini, Yandri berpesan agar pemilik jasa pelayaran selalu memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.
Bagi perahu nelayan, Yandri berpesan agar memperhatikan kondisi pelayaran jika kecepatan angin sudah lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Untuk pelayaran menggunakan kapal ferry, Yandri mengatakan pentingnya memperhatikan risiko keselamatan apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan bagi kapal kargo atau kapal pesiar, dia berpesan agar memperhatikan kondisi cuaca apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," katanya mengingatkan.
Baca juga: BMKG imbau nelayan waspadai angin kencang di Perairan Labuhan Bajo
Baca juga: BRIN: Mata pusaran angin kian jauhi Nusa Tenggara
Baca juga: Pemerintah imbau waspadai cuaca ekstrem saat mudik Lebaran 2024
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024