Jakarta (ANTARA) - Ramadhan 2024 datang begitu ingar bingar sisa-sisa pesta demokrasi di negeri ini sedang mencari keseimbangan baru.
Tentu saja keadaan yang bakal terus membaik menjadi harapan dan pas untuk dimunajatkan dalam bulan baik dan penuh berkah ini. Bulan April akan menjadi saksi bagaimana kesemestaan Indonesia akan dipenuhi silaturahim dan menjadi momentum yang pas merayakan indahnya praktik toleransi di persada Nusantara.
Pesta silaturahim dari Sabang sampai Merauke yang akan segera digelar semoga menjadi energi baru untuk melanjutkan kerja-kerja anak bangsa. Banyak agenda yang harus dilanjutkan, baik skala kecil maupun besar.
Arus besar pulang kampung yang menjadi fenomena tahunan, akan segera terlihat di mana-mana. Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut akan ada 193,6 juta warga yang mudik pada Lebaran 2024 ini.
Survei ini secara khusus juga menjadi perhatian Presiden Joko WIdodo yang mengatakan bahwa mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar, dengan kenaikan jumlah pemudik mencapai 56 persen dibanding tahun lalu.
Mereka membawa ribuan kenangan yang bakal ditumpahkan dalam senda gurau bersama kerabat dan kawan masa kecil. Ada kerinduan yang disimpan selama setahun, bahkan lebih, untuk ditumpahkan di kampung halaman. Ada rasa kecewa, marah, dan salah yang siap diluruhkan, bahkan dilarutkan.
Hal itu menjadi modal yang kuat untuk merawat silaturahim, setelah munculnya pesan-pesan terkait perbedaan kepentingan politik yang bertebaran selama pesta demokrasi. Saatnya Idul Fitri menjadi hari raya yang mengajarkan bagaimana caranya menguatkan saling pengertian, merekatkan tali persaudaraan, dan merayakan sisi kemanusiaan.
Semua itu menjadi modal bagi bangsa ini untuk terus melangkah bersama dengan lebih baik.
Untuk melancarkan prosesi rutin tahunan itu, tentu saja, diperlukan prasarana yang memadai. Pemerintah menyatakan telah menyiapkan berbagai langkah agar mudik tahun ini lebih baik dan nyaman, dengan infrastruktur yang lebih baik,dan tentu saja tata kelola lebih baik.
Beberapa tahun belakangan, infrastruktur yang dibangun pemerintah memang menjadi kesan baik bagi mereka yang berlebaran di kampung halaman. Tahun ini kenyamanan infrastruktur juga menjadi pertaruhan. Bakal banyak pesan di media sosial yang akan membuktikan bagaimana masyarakat merespons kesiapan infrastruktur dan pengaturan mudik kali ini, membaik atau memburuk dibandingkan tahun sebelumnya.
Kesiapan infrastruktur, walau bagaimana pun, juga bergantung pada sikap pemudik saat mengikuti ritual perjalanan besar yang terjadi setahun sekali itu. Panjangnya dan lebarnya jalan raya yang sudah disiapkan juga tak bakal sanggup memberikan kenyamanan ketika pemudik melakukan perjalanan serentak. Daya tampung infrastruktur yang tidak bisa digelembungkan seketika memerlukan sikap arif dan kepedulian penggunanya.
Tidak berlebihan jika para pemudik juga diharapkan pandai-pandai membaca jadwal libur dan merencanakan perjalanannya dengan baik. Berangkat ke kampung halaman secara lebih cepat akan lebih baik, demi menghindari penumpukan kendaraan di jalan yang biasanya terjadi pada hari-hari yang semakin dekat dengan Idul Fitri.
Ini sejalan dengan imbauan Presiden Jokowi. "Oleh sebab itu, saya mengimbau, mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Kalau tidak keluarganya dulu yang diberangkatkan untuk mudik agar mudik kita tahun ini semuanya berada pada posisi yang nyaman, karena sekali lagi jumlahnya bukan jumlah yang sedikit.”
Bagi pengguna kendaraan pribadi, menyimak berbagai saran perawatan kendaraan, yang banyak berseliweran di media sosial, juga merupakan langkah yang bijak. Satu kendaraan yang bermasalah di tengah jalan akan menghambat laju ribuan pemudik lainnya.
Mengetahui dengan pasti titik keberadaan SPBU dan tempat istirahat juga sesuatu yang sangat bagus dilakukan pemudik dengan kendaraan pribadi. Imbauan seperti itu sudah disampaikan sejak beberapa musim mudik lalu. Biasanya, tempat istirahat dan pengisian bahan bakar menjadi pusat titik awal kemacetan.
Pemudik juga diharapkan selalu mewaspadai perkembangan cuaca, mengingat seringnya perubahan cuaca yang ekstrem belakangan ini. Banjir dan tanah longsor biasanya menjadi hal yang sangat mengganggu perjalanan jika hal itu terjadi.
Kerja-kerja pemerintah dalam memberikan layanan yang baik dan nyaman untuk pemudik mesti juga dikolaborasikan dengan kepedulian semua pihak yang bakal tergabung dalam arus besar pejalan itu.
Pada sisi lain, cerita tentang kenyamanan para pemudik dengan transportasi umum juga akan mencerminkan kemajuan bangsa ini dalam mengelola kepentingan publik.
Saat ini, layanan kereta api sudah memperlihatkan diri bahwa ketika keinginan politis untuk menghasilkan angkutan umum yang baik dijalankan dengan serius, maka hasilnya akan jauh lebih baik.
Cerita perkeretaapian adalah kisah baik yang saat ini mewarnai jagat transportasi umum Indonesia. Semoga menjadi pemicu untuk pengadaan moda transportasi umum lainnya dengan lebih baik.
Semakin banyak transportasi umum yang memberi kenyamanan, diyakini bakal menggerus jumlah mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.
Persiapan yang dilakukan pemerintah dalam penyediaan fasilitas mudik dan kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi dengan baik dalam ikhtiar besar bangsa ini bakal menciptakan perjalanan mudik yang teratur, aman, ceria, dan akan penuh makna.
Pada akhirnya, tujuan dan keinginan bersuka cita bersama keluarga dalam tradisi mudik ini menjadi perayaan semua. Silaturahim yang terjalin menjadi energi untuk melanjutkan kerja-kerja untuk negeri.
Copyright © ANTARA 2024