Wina (ANTARA News) - Kepala badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA) Yukiya Amano mengatakan ia berharap perundingan yang akan dilakukannya dengan para pejabat Iran di Teheran pada hari Senin akan membuahkan hasil nyata guna mendorong adanya kemajuan dalam hal penyelidikan terhadap kegiatan atom Iran.
IAEA, International Atomic Energy Agency, sedang menjalankan perundingan dengan Iran.
Perundingan itu dilakukan secara terpisah dengan perundingan yang digelar Teheran dan negara-negara kuat Barat, yang berakhir pada hari Minggu di Jenewa.
Perundingan Jenewa itu sendiri berakhir tanpa menghasilkan kesepakan namun memutuskan untuk meneruskan perundingan dalam waktu 10 hari mendatang.
Negara-negara Barat selama ini mencurigai bahwa Iran sedang berupaya membangun kemampuan bom atomnya. Tuduhan itu selalu dibantah oleh Teheran.
Amano, yang berbicara di bandara Wina pada Senin sebelum berangkat menuju ibukota negara Iran, mengatakan ia mimiliki tujuan untuk membangun sebuah proposal baru yang dibuat oleh Iran bulan lalu, yang termasuk "langkah-langkah praktis untuk memperkuat" kerjasama antara kedua belah pihak.
"Kami datang untuk membahas butir yang sangat penting," kata Amano.
IAEA telah melakukan serangkaian pertemuan dengan Iran sejak awal tahun 2012.
Sejauh ini, pertemuan-pertemuan itu tidak menghasilkan terobosan dan para diplomat Barat menuduh Teheran menghalang-halangi penyelidikan oleh badan pengawas atom tersebut.
Namun, terpilihnya Hassan Rouhani, yang relatif moderat, sebagai presiden Iran yang baru pada bulan Juni telah mengobarkan harapan bahwa sengketa yang telah berlangsung selama satu dekade menyangkut program nuklir Iran bisa diselesaikan melalui jalan diplomatik, termasuk melalui perundingan-perundingan yang dilangsungkan antara IAEA dan Iran.
"Saya berharap pertemuan ini akan membuahkan hasil konkrit tentang bagaimana kita melangkah maju untuk menyelesaikan semua masalah besar guna memastikan bahwa program nuklir Iran memang benar-genar digunakan bagi tujuan damai," kata Amano. "Ini proses yang dijalankan secara independen."
Para diplomat mengatakan Amano, yang terakhir kali berkunjung ke Teheran --kunjungan yang sangat sukses, kali ini tidak akan datang ke Iran jika ia tidak yakin bahwa kemajuan nyata akan dicapai.
IAEA ingin melanjutkan penyelidikan tentang penelitian bom atom, --yang dibantah Iran, dan mendapatkan lebih banyak keterbukaan secara keseluruhan menyangkut program nuklir Iran untuk memastikan bahwa program yang dimiliki Teheran itu tidak terkait dengan kepentingan militer.
Seorang utusan yang berpusat di Wina mengatakan ia memperkirakan bahwa hari Senin IAEA dan Iran akan mencapai kesepakatan tentang "langkah awal" upaya-upaya membangun kepercayaan menuju keterbukaan yang lebih luas soal nuklr, termasuk ketentuan informasi tentang fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Badan PBB itu berupaya mendapatkan akses ke lokasi, para pejabat serta dokumen-dokumen di Iran dalam menjalankan penyelidikan.
IAEA juga telah berkali-kali meminta Iran untuk memberikan informasi terkini tentang fasilitas nuklirnya, baik yang sedang dijalankan maupun yang sudah direncanakan, demikian Reuters.
(T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013