Washington (ANTARA) - Ketua Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan Ko Hak-soo pada mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki cara perusahaan e-commerce China, seperti AliExpress dan Temu, untuk mengumpulkan dan menggunakan data konsumen.
“Kami sedang memeriksa perusahaan belanja daring (China) dan melihat aspek bagaimana data pengguna dikumpulkan dan digunakan,” kata Ko dalam pertemuan dengan wartawan Korea di Washington, seperti dilaporkan Yonhap, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Ko di tengah kekhawatiran yang masih ada mengenai perlindungan informasi pribadi seiring meningkatnya penggunaan platform daring China oleh masyarakat Korea Selatan.
Peningkatan penggunaan aplikasi asal China itu menimbulkan pertanyaan yang kemudian berkembang mengenai langkah China dalam perlindungan data yang memadai.
Penyelidikan komisi tersebut akan berfokus pada peraturan negara dan perusahaan China mengenai penanganan data pribadi dan proses untuk mendapatkan persetujuan konsumen atas pengumpulan dan penggunaan informasi tersebut.
Hal itu termasuk konfirmasi mengenai dugaan data yang dikumpulkan dan dikelola di China tersebut mengalir ke negara pihak ketiga.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi merupakan badan administratif pusat setingkat menteri. Badan tersebut merumuskan kebijakan terkait privasi data dan mengawasi penerapan undang-undang perlindungan data Korsel.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri Korea baru-baru ini, sebagian besar pengguna platform e-commerce China yang sedang berkembang di Korea Selatan merasa tidak puas dengan berbagai aspek layanan meskipun harganya bersaing.
Sebanyak 80,9 persen dari 800 responden yang menjadi konsumen berpengalaman menggunakan AliExpress, Temu, atau Shein pada tahun lalu, mengatakan merasa tidak puas dengan layanan tersebut.
Keterlambatan pengiriman disebut-sebut sebagai titik ketidakpuasan terbesar, yaitu sebesar 59 persen, diikuti oleh buruknya kualitas produk yang diterima, cacat produk, dan iklan yang berlebihan, masing-masing sebesar 49,6 persen, 36,6 persen, dan 33,5 persen.
Sumber : Yonhap
Baca juga: Industri e-sports China raup 26,3 miliar yuan pada 2023
Baca juga: Platform e-dagang China wadahi produk ekspor Indonesia
Baca juga: China rilis panduan e-CNY, optimalkan mobile payment bagi warga asing
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024