Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Luar Negeri bersifat proaktif mengecek warga negara Indonesia di Taiwan usai negara tersebut diguncang gempa dengan magnitudo 7,5 pada Rabu (3/4).

Menurut Puan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) perlu mencari WNI guna memberikan perlindungan, seperti mencari nama dan tempat tinggalnya. Jika diperlukan untuk diselamatkan, WNI tersebut juga bisa dipulangkan ke Indonesia.

"Jika perlu dievakuasi ya dievakuasi. Kalau perlu dibawa ke Indonesia ya dibawa kembali ke Indonesia," kata Puan usai memimpin Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemlu pulangkan 169 anak PMI yang telantar di Taiwan dan UAE

Maka dari itu, Puan meminta pemerintah melalui Kemenlu untuk melakukan semua hal secara maksimal demi memberikan perlindungan dan menjaga para WNI di wilayah negara yang dilanda bencana tersebut.

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,5 dan 6,6 terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu (3/4) pagi dan getarannya terasa hingga ke Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan, sehingga membuat otoritas setempat mengeluarkan peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut.

Menurut data Badan Meteorologi Jepang, gempa bermagnitudo 7,5 di dekat pantai timur Taiwan yang tercatat pada pukul 08.58 waktu setempat (06.58 WIB), Rabu (3/4), memiliki kedalaman yang sangat dangkal.

Baca juga: KDEI Taipei koordinasi dengan Taiwan untuk memantau WNI pascagempa

Sementara itu, gempa kedua tercatat berselang kurang dari 15 menit kemudian, yakni pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB).

Dari cuplikan video yang beredar di media sosial, tampak ada sejumlah bangunan atau gedung yang rusak dan hampir roboh di Taipei, Taiwan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berdampak tsunami ke Indonesia.

Baca juga: Kemlu pastikan tidak ada WNI korban gempa di Taiwan
Baca juga: WNI di Okinawa diminta waspada terkait peringatan tsunami gempa Taiwan

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024