Saya imbau masyarakat adat di Malut tidak terbawa dengan dinamika itu, terutama yang menjurus pada tindakan anarkis,"Ternate (ANTARA News) - Sultan Ternate Mudhafar Sjah yang juga anggota dPD RI itu mengimbau masyarakat adat di Maluku Utara (Malut) untuk tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis, terkait hasil pilkada Malut putaran kedua yang akan diplenokan di KPU Malut 11 November 2013.
"Setelah KPU Malut menetapkan hasil pilkada Malut putaran kedua pasti ada dinamika di masyarakat, terutama dari pihak yang kalah. Saya imbau masyarakat adat di Malut tidak terbawa dengan dinamika itu, terutama yang menjurus pada tindakan anarkis," katanya di Ternate, Sabtu.
Sultan yang juga Anggota DPD-RI itu mengatakan, masyarakat adat di Malut harus menciptakan situasi yang kondisif pascapenetapan hasil pilkada Malut putaran kedua nanti, di antaranya dengan cara ikut memberi pemahaman kepada masyarakat untuk menerima hasil pilkada itu dengan jiwa besar.
Pilkada Malut, kata Mudhafar Sjah, merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin Malut lima tahun ke depan, oleh karena itu siapa pun pasangan calon gubernur/calon wakil gubernur (cagub/cawagub) yang menang harus diterima dan didukung.
"Saya berharap konflik seperti pada pilkada Malut 2008 tak terulang pada pilkada Malut 2013 ini, karena masyarakat pasti sudah merasakan bagaimana dampak buruk dari konflik pada pilkada 2008 itu," katanya.
Menurut dia, pilkada Malut 2013 ini justru harus menjadi momentum untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa Malut mampu melaksanakan pilkada damai, sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang akan melaksanakan kegiatan serupa.
Pasangan cagub/cawagub yang kalah pada putaran kedua, kata Sultan, harus menepati janjinya saat kampanye lalu yakni siap kalah dan menang dan kalau pun tidak puas dengan hasil pilkada putaran kedua itu sebaiknya menempuh prosedur yang sesuai dengan ketentuan yakni menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi.
Begitu pula pasangan cagub/cawagub yang menang pada pilkada Malut putaran kedua jangan meluapkan ekspresi kemenangannya secara berlebihan dan harus merangkul semua elemen masyarakat di Malut, termasuk yang menjadi lawan pada pilkada Malut putaran kedua untuk bersama-sama membangun Malut.
Pilkada Malut putaran kedua diikuti pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PDIP, PPP, PAN, Gerindra dan Hanura serta pasangan Abdul Gani Kasuba-Muhammad Naser Thaib yang diusung PKS dan sejumlah partai kecil, masing-masing mengklaim, namun pemenangnya belum diketahui.(*)
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013