Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi membeberkan dampak buruk yang dapat terjadi ketika orang tua menitipkan anaknya kepada pihak ketiga tanpa adanya kehati-hatian.
“Perlu kehati-hatian dalam memperlakukan anak termasuk mencari orang yang dapat dipercaya untuk membantu mengasuh anak,” kata Vera saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menanggapi adanya kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang pengasuh kepada anak selegram Aghnia Punjabi, Vera mengaku miris kasus kekerasan oleh orang terdekat anak yang dipercaya dapat menjaga dan melindunginya kembali terjadi.
Baca juga: UPTD PPA Kota Bogor tangani 145 kasus kekerasan perempuan-anak di 2023
Sebab, ada sejumlah dampak buruk yang mungkin terjadi dan mempengaruhi tumbuh kembang anak bila menitipkan anak pada orang yang salah, seperti anak jadi lebih dekat dengan pengasuh dibanding orang tuanya sendiri, orang tua tertinggal perkembangan anak sehari-hari, bounding antara keduanya menjadi tidak kuat hingga kekerasan yang mungkin terjadi.
Menurutnya, meski baik tidaknya tumbuh kembang anak bukan ditentukan oleh kehadiran pengasuh di tengah keluarga, orang tua harus benar-benar mempertimbangkan pihak yang akan menjadi pengasuh secara matang dari berbagai sisi dan menyeleksi dengan cermat apakah orang tersebut dapat dipercaya untuk ditinggal bersama anak-anak.
“Jika memang ortu harus bekerja, anak sah saja dititipkan ke pengasuh yang bisa dipercaya dan tentu sudah dipertimbangkan matang. Ada orang tua yang juga tetap menitipkan anak dan pengasuhnya kepada saudara atau kakek nenek untuk membantu superivisi selama anak bersama pengasuh,” ujar Vera.
Baca juga: Pengelola layanan publik diminta siapkan fasilitas ramah perempuan
Oleh karena itu, Vera menyarankan selain menitipkan anak pada orang yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya, anak harus mulai diajarkan untuk menghubungi orang tua ketika merasakan tidak nyaman atau mengalami kekerasan jenis apapun.
Di sisi lain, menurutnya anak harus diajarkan apa saja hal yang dapat dilakukan selama orang tua tidak berada di rumah. Misalnya mengerjakan tugas sekolah atau bermain mainan kesukaannya di kamar.
Orang tua sebaiknya juga harus menjelaskan alasan mereka tidak bisa berada di rumah pada waktu tertentu termasuk kapan waktu kembali dari urusan di luar.
Baca juga: KPPPA siap beri bantuan pendampingan anak korban kekerasan pengasuh
“Mohon tetap cek kondisi anak secara berkala di rumah, meski telah meminta bantuan pengasuh atau orang lain yang ditinggalkan bersama anak,” kata Vera.
Sebelumnya pada Jumat (29/3), selebrgram Aghnia Punjabi melalui akun Instagram resminya @emyaghnia membagikan sebuah unggahan yang memperlihatkan sosok anaknya, Cana, sudah dalam kondisi luka-luka.
Diketahui luka tersebut berasal dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh pengasuhnya yang tinggal bersama sang anak selama dua hari. Beberapa hari setelahnya, ia pun membagikan video CCTV yang memperlihatkan pelaku memukuli sang anak.
Saat ini pelaku sudah berhasil diamankan polisi untuk ditindak lebih lanjut.
Baca juga: KPAI: Penting didik anak mampu ceritakan pengalaman dan emosinya
Baca juga: KPAI kutuk penganiayaan oknum pengasuh terhadap anak di Malang
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024