Ical (sapaan akrab Aburizal) sering memberikan pujian ke Cicip, seperti pada saat acara partai di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Meski tidak secara eksplisit, dia (Aburizal) sedang mempromosikan Cicip,"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan dalam beberapa pertemuan partai, Aburizal Bakrie kerap mempromosikan Sharif Cicip Sutarjo untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan menggantikan posisi Aburizal pada Musyawarah Nasional 2015.

"Ical (sapaan akrab Aburizal) sering memberikan pujian ke Cicip, seperti pada saat acara partai di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Meski tidak secara eksplisit, dia (Aburizal) sedang mempromosikan Cicip," kata Akbar di sela-sela kuliah "Membangun Budaya Demokrasi Di Dalam Partai Politik" di Rumah Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Jakarta, Jumat.

Cicip kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai, bersama dengan Agung Laksono yang pada Musyawarah Organisasi Massa Kosgoro beberapa waktu lalu menyatakan keyakinannya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 2015.

Menyikapi hal tersebut, Akbar mengatakan bursa nama calon Ketum Partai Golkar baru berkisar pada nama dua kader tersebut yang kini menjabat sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Agung kini sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Cicip menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Agung Laksono sudah mendeklarasikan, dia sudah menyebarluaskan ke publik," ujar Akbar.

Akbar, yang juga Ketua Umum Golkar pada 1998--2004, dan juga sebagai kader senior, mengaku belum didekati oleh kedua calon tersebut untuk memberikan dukungannya.

"Belum, belum ada yang dekat dan mendekat, sejauh ini Cicip mungkin yang akan dipromosikan dari Aburizal," ujarnya.

Namun, Akbar yang juga mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, mengatakan sebaiknya para kader fokus untuk mensukseskan partai pada Pemilu Legislatif agar bisa memenuhi ketercukupan suara batas ambang parlemen dan mencalonkan Presiden dari internal partai.

Dirinya juga mengakui, ambisi Golkar untuk memenangi Pemilu sangat besar, karena salah satunya, partai yang menjadi kendaraan politik Soeharto pada orde baru itu belum pernah memenangi Pemilu sejak era reformasi.

Pada Pemilu 2014, Akbar mengatakan dukungan penuh dari partai dan dirinya sudah dimiliki Ketua Umum DPP Partai Aburizal Bakrie.

"Tidak ada lagi evaluasi pencapresan, yang ada konsolidasi untuk pemenangan," ujarnya, terkait agenda Rapat Pimpinan Nasional Golkar pada pertengahan November ini.(*)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013