Kami tidak pernah meminta apa-apa dari negara ini, tapi saya berterima kasih karena kakek masih punya rumah di Ngawi,"

Jakarta (ANTARA News) - Dr Rajiman Wediodiningrat merupakan salah satu sosok tokoh pejuang kemerdekaan yang perannya sangat diingat terutama saat-saat menjelang kemerdekaan Indonesia.

"Kakek saya sejak dulu pesannya adalah tidak boleh minta apa-apa dari negara ini," kata cucu Dr Rajiman, Dr dr Retno Widowati kepada wartawan usai menerima penghargaan Pahlawan Nasional bagi tokoh kemerdekaan itu di Istana Negara Jakarta, Jumat.

Retno mengatakan pengabdian kepada negara merupakan hal utama bagi kakeknya yang pernah menjadi Ketua organisasi Budi Utomo sejak 1915 hingga 1923.

"Kami tidak pernah meminta apa-apa dari negara ini, tapi saya berterima kasih karena kakek masih punya rumah di Ngawi," katanya.

Retno mengucapkan terima kasih pada Gubernur Jawa Timur dan juga Bupati Ngawi dan masyarakat Ngawi yang mengusulkan Dr Rajiman menjadi salah satu Pahlawan Nasional.

"Kami mengucapkan syukur bahwa dihargailah (perjuangan Dr Rajiman-red) ini," kata Retno.

Ia menambahkan tidak pernah ada kata terlambat untuk penghargaan bagi Pahlawan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional masing-masing kepada Dr KRT Rajiman Wediodiningrat, LN Palar dan Letjen (Purn) TB Simatupang.

Dalam acara yang berlangsung di Istana Negara Jakarta, Jumat sore, Presiden Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono serta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono menyerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris ketiga Pahlawan Nasional tersebut.

Gelar pahlawan nasional bagi Dr Rajiman Wediodiningrat diterima oleh Dr dr Retno Widiowati, sementara Lambertus Nicodemus Palar gelar pahlawan nasional diterima oleh Meisi Palar Martowardojo sedangkan Letjen (Purn) TB Simatupang gelar pahlawan nasionalnya diterima oleh Marsinta Hatigorang Simatupang.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden nomor 68 TK 2013 yang ditandatangani Presiden pada 6 November 2013.

Dr Rajiman Wediodiningrat mendapat gelar Pahlawan Nasional dengan pertimbangan peran yang sangat besar saat perdebatan pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia tentang dasar negara serta menyampaikan visi Indonesia Merdeka meski Jepang masih berkuasa pada 1944. Ia juga ketua Budi Utomo sejak 1915 hingga 1923.

LN Palar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional karena jasanya dalam diplomasi RI. Pada 1947 berhasil meyakinkan PBB untuk menekan Belanda menghentikan agresi militer serta melakukan perjuangan diplomasi di PBB meyakinkan eksistensi bangsa Indonesia.

Sedangkan TB Simatupang, mendapat gelar Pahlawan Nasional karena jasanya dalam membangun TNI, menjadi salah satu dari dua perwira militer Indonesia yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag serta menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata saat dipimpin oleh Panglima Besar Sudirman.(*)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013