Teheran (ANTARA News) - Angkatan bersenjata Iran hari Sabtu, mengadakan pelatihan besar-besaran untuk menguji senjata dan siasat baru terhadap kemungkinan musuh, kata televisi negara. Tahap pertama "Pukulan Zolfaghar" itu dimulai di daerah resah propinsi Sistan-Baluchistan, Iran tenggara. Pelatihan tersebut akan berlanjut di 15 propinsi lain di Iran timurlaut, baratlaut, barat dan selatan. Zolfaghar ialah pedang duamata Ali, kemenakan dan menantu Nabi Muhammad serta tokoh suci Islam Syiah, agama utama di Iran. "Tujuan utama gerakan ini ialah menerakan siasat terkini dan menggunakan peralatan baru untuk menanggapi kemungkinan ancaman, membuat kami mampu menghadapi musuh di sejumlah medan di negeri ini," kata Brigadir Jenderal Kiumars Heydari. Menurut laporan itu, gerakan itu menguji siasat baru lawan pesawat untuk membuat wilayah udara tidak aman bagi musuh, sambil memakai jenis berbeda helikopter, pesawat tempur dan pasukan tempur darat. "Kami siaga dan menyaksikan perkembangan dunia dan kami memodali baik siasat maupun peralatan modern," kata Heydari. Pada bulan April, republik Islam itu mengungkapkan persenjataan secara luas, seperti, peluru kendali berhulu jamak, terpedo berkecepatan tinggi, dan peluru kendali lawan kapal berkemampuan menghindari radar dalam pelatihan sepekan tentara di perairan strategis Teluk ke selatan. Pelatihan terahir itu berlangsung di tengah peningkatan ketegangan dengan Barat atas kegiatan nuklir bermasalah Teheran, yang diduga menutupi pembuatan bom atom. Iran memiliki dua lembaga angkatan bersenjata, tentara biasa dan pasukan khusus Pengawal Revolusi, tentara agama dengan perlengkapan satuan darat, laut dan udara. Semua di bawah kepemimpinan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Ulama terkemuka Iran awal pekan ini memperingatkan, Iran akan membalas dengan gempuran peluru kendali balistik ke Tel Aviv jika mereka diserang Amerika Serikat dan Israel, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006