Naquba (ANTARA News) - Sekitar 50 tentara Prancis hari Sabtu tiba lewat laut di kota pantai Naqura, Libanon selatan, pasukan pertama untuk memperkuat penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kapal tempur dan komando Mistral, yang mengangkut pasukan itu, tiba dari Siprus dan berlabuh di lepas pantai Naqura. Tongkang segera membantu mendaratkan mereka, kata Letnan Satu Thierry Delorme kepada kantor berita Prancis AFP. "Gerakan ini harus tuntas dalam tiga jam," katanya. Pasukan itu berasal dari satuan zeni dan Mistral disertai kapal perusak Jean de Vienne. Mereka bertugas membantu tentara Libanon mengambilalih wilayah itu dari Israel, kata saksi. Empat helikopter Prancis terbang di atas Mistral dan Naqura, yang dikuasai tentara Libanon, dan dekat markasbesar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon (Unifil). Pasukan itu membawa peralatan berat dan memerlukan waktu tiga jam untuk mendaratkannya, kata sumber Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada kantor berita Jerman DPA. Prancis menjanjikan hanya mengirim 200 tentara zeni, yang membuat kecewa Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat, yang mengharapkan Paris menjadi tulang punggung dan pemimpin pasukan antarbangsa di Libanon itu, yang bertugas memantau gencatan senjata antara Isarel dengan kelompok gerilyawan pejuang Syiah Libanon Hizbullah. Keputusan Perancis menyediakan hanya 200 tentara pada pasukan pemelihara perdamaian badan dunia itu di Libanon meningkatkan kecaman pada Presiden Prancis Jacques Chirac, karena tidak mendukung janjinya menyumbang secara memadai pada upaya menenangkan bagian selatan negara tersebut. Sumbangan Prancis amat kecil itu akan dianggap sebagai penghinaan pada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan, kata suratkabar "Liberaton", ketika badan dunia itu berjuang mendapatkan negara lagi, yang ingin menyumbang tentara dan minta negara Eropa Bersatu memberikan jumlah pasti. "Kami mengharapkan lebih banyak dari Perancis," kata Menteri Luar Negeri Libanon Fawzi Sallouokh dalam wawancara dengan BBC hari Jumat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006