Havana (ANTARA News) - Pejabat presiden Raul Castro mengatakan kepada seluruh rakyat Kuba, Sabtu, bahwa kondisi saudara laki-lakinya, Fidel Castro, telah berangsur pulih dan memberikan tanda-tanda bahwa Havana bersedia berdialog dengan tetangganya Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataan pertamanya sejak mengambil alih tampuk kekuasaan dari kakaknya yang meletakkan jabatannya untuk sementara karena sakit bulan lalu, Raul Castro mengatakan bahwa ia telah menyiagakan Angkatan Berrsenjata dan ribuan sukarelawan untuk menghadapi ancaman kemungkinan penyerangan Amerika Serikat pada saat setelah kondisi kesehatan Fidel Castro diumumkan yang diikuti dengan penyerahhan kekuasaan untuk sementara ketangannya. "Kita tak dapat mengabaikan risiko pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang ada di dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS)," katanya kepada harian suara pemerintah Granma dan mengecam Presiden George W Bush yang berencana untuk mendukung transisi kekuasaan di Kuba. Namun dalam wawancaranya Raul Castro juga mengutip pernyataan Fidel Castro bahwa Kuba bersedia untuk membahas kemungkinan kearah damai dengan AS, yang menjadi seterunya hingga kini. Washington menyatakan kepada rakyat Kuba tak ada niat untuk melakukan invasi kenegara yang berjarak hanya 145 km dari ujung Florida. Pemerintah Kuba mengumumkan pada 31 Juli lalu, Fidel Castro yang mencapai usia 80 pekan lalu telah menjalani operasi untuk mengatasi masalah pendarahan pada usus besarnya dan telah menyerahkan kekuasaan kepada menteri pertahanan saudaranya Raul Castro yang telah disiapkan juga sebagai pengganti Fidel. Raul Castro, 75, mengatakan kondisi kakaknya berangsur pulih serta mengalami banyak kemajuan. Namun Raul tak memberikan keterangan mengenai kapan Fidel kembali memegang kekuasaan. Kembalinya Fidel "Dari wawancaranya dengan Granma di kantornya Kementrian pertahanan, Raul castro juga menyiratkan kemungkinan kembalinya Fidel," kata Phil Peters seorang ahli Kuba di Institut Lexington. Penyerahkan kekuasaan telah membuat spekulasi bahwa masa pemerintahan Fidel selama 47 tahun akan segera berakhir, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006