Manchester, Inggris (ANTARA News) - Bos Manchester United Sir Alex Ferguson meminta segera diakhirinya wabah "diving" (pura-pura dilanggar lawan) yang terbukti telah menimbulkan banyak kontroversi dalam pertandingan sepakbola. Fergie, panggilan akrabnya, meminta otoritas sepakbola untuk segera menemukan metoda guna membasmi "diving". Manchester United sendiri tidak kebal terhadap wabah itu, dimana Cristiano Ronaldo dan mantan striker Ruud van Nistelrooy dulu kerap dituduh melakukan "diving". Namun Ferguson, yang pasukannya akan menghadapi Fulham pada pertandingan pembukaan Liga Premier Inggris di Old Trafford, Minggu, merasa sesuatu harus dilakukan untuk melawan masalah yang mewabah pada Piala Dunia lalu itu. "Kami semua sepakat bahwa masalah `diving` merebak setelah pemain asing semakin banyak masuk ke negara kami tetapi jangan salah, pemain asli Inggris juga melakukannya," kata pria asal Skotlandia itu. "Hal itu telah menjadi penyakit dan kami ingin melihatnya dibasmi tuntas," tegasnya. Ferguson tidak menjelaskan ukuran apa yang seharusnya digunakan untuk mengalahkan kecurangan tersebut, meskipun ia yakin sebuah keputusan bersama untuk mengakhiri konvensi (hukum tidak tertulis) bahwa pemain harus membuang bola jika ada pemain lawan yang terjatuh dan diduga cedera, adalah langkah positif. "Itu adalah keputusan yang logis karena peraturan itu telah disalahgunakan. Itu telah menjadi sebuah bentuk kecurangan juga," kata Fergie. "Pekan lalu saya melihat ketika sebuah tim membentuk pagar untuk menahan tendangan bebas, bola ditendang kemudian kena kepala pemain tim bertahan dan tim menyerang mendapatkan kembali bola itu. Namun kemudian salah seorang pemain bertahan tiba-tiba terjatuh dan memegang kepalanya," tuturnya. "Pemain yang menguasai bola hanya berjarak 22 meter dari gawang dan bisa menendang bola ke arah gawang, tetapi penonton mulai berteriak sehingga ia harus membuang bola," lanjutnya. "Seharusnya kita membiarkan wasit yang memutuskan apakah pemain itu benar-benar cedera atau tidak. Jika ya, anda memang harus menghentikan pertandingan, namun seringnya para pemain terjatuh agar tim mereka bisa mengatur posisi kembali," jelas Ferguson kepada AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006