Seluruh proses transformasi berlangsung secara damai
Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi proses transformasi demokrasi di Asia Tenggara yang berlangsung dengan damai tidak diikuti oleh aksi kekerasan sebagaimana yang terjadi di sejumlah kawasan lain di dunia.
"Arsitektur demokrasi di kawasan kami (Asia Tenggara) telah berevolusi --bahkan bertransformasi-- secara fundamental. Dan proses itu telah terjadi tanpa diikuti oleh aksi kekerasan serta dampak terhadap ekonomi dan keamanan," kata Presiden Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Di hadapan dua kepala pemerintahan dan sedikitnya 50 perwakilan negara peserta Forum Demokrasi Bali (BDF) VI, Presiden Yudhoyono menyebut Asia Tenggara sebagai contoh dari hubungan antara demokrasi dengan keamanan dan stabilitas.
Mengingat, kata dia, di beberapa bagian lain dunia, kegagalan untuk mewujudkan demokrasi acapkali diikuti dengan ketegangan geo-politik dan keamanan global yang meluas.
Lebih lanjut Presiden Yudhoyono menjelaskan bahwa satu dasawarsa lalu negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah memulai perjalanannya menuju sebuah komunitas ASEAN, yang meliputi tiga bidang yaitu ekonomi, sosial budaya dan politik keamanan.
"Kami menginginkan suatu komunitas yang menyertakan promosi demokrasi, hak asasi manusia dan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai tujuannya," katanya.
Semua upaya itu, kata Presiden, tentu saja berlangsung secara bertahap. "Namun tidak ada keraguan pada kemajuan yang telah dicapai sejauh ini," ujarnya.
BDF kali ini yang bertema Konsolidasi Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk dihadiri oleh tiga kepala pemerintahan yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao.
Selain dihadiri tiga kepala pemerintahan, BDF VI juga dihadiri perwakilan 53 negara di kawasan Asia Pasifik dan sejumlah pengamat internasional dari luar kawasan Asia Pasifik.
BDF merupakan forum tahunan yang dimulai pada 2008 untuk mendiskusikan perkembangan demokrasi di kawasan Asia Pasifik yang bertujuan mempromosikan dan mendorong kerja sama internasional dan kawasan.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013