"Terkait dengan UMKM di JAKI, kita sudah fasilitasi integrasi dengan Dinas PPKUKM, jadi publik bisa mengakses kapan waktu pelatihan dan sebagainya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Andriyan di gedyung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Untuk mendukung kemajuan fasilitas itu, pihaknya juga menggandeng perusahaan rintisan (start up) untuk berkolaborasi membuat program terkait UMKM.
Ke depannya, tidak menutup kemungkinan bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI untuk mengajak pihak luar untuk mengembangkan program Jakpreneur. "Kami sudah kolaborasi dengan pihak luar maupun dengan Dinas PPKUKM," katanya.
Anggota DPRD DKI Israyani berharap Pemerintah Provinsi DKI mampu menyosialisasikan aplikasi JAKI bagi para pelaku UMKM yang berjualan secara luring (offline).
Baca juga: DKI gencarkan bimtek menganyam agar produk kerajinan berkualitas
Baca juga: Jakpreneur diajak manfaatkan tulang ikan di Kepulauan Seribu
Dia ingin memastikan agar Pemerintah Provinsi DKI khususnya Dinas PPKUKM DKI untuk terus berupaya membantu usaha mikro di pasar agar tidak mati dalam kemajuan teknologi.
mencapai Rp502 triliun pada 2023.
per tahun 2023 ini sebanyak 243.972. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah UMKM pada tahun 2023 sebesar 8,23 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 225.415 pelaku usaha.
Pelaku UMKM itu tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Di Jakarta Pusat sebanyak 34.717 UMKM, Jakarta Utara (39.398), Jakarta Barat (48.201), Jakarta Selatan (67.208), Jakarta Timur (50.880) dan Kepulauan Seribu sebanyak 3.496 UMKM.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024