Jakarta (ANTARA) - Polisi menangkap tujuh remaja yang melakukan konvoi sambil membawa bendera dan petasan di Jalan HBR Motik (Jembatan Blossom) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Penangkapan dilakukan oleh Patroli Polsek Kemayoran Jakarta Pusat. Dari penangkapan tersebut diamankan barang-barang yang digunakan para remaja saat konvoi seperti sepeda motor dan bendera.

Selanjutnya, menurut keterangan resmi Polres Metro Jakarta Pusat, pada Selasa, dilakukan pemeriksaan dan pendalaman oleh Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kemayoran.
​​​​​​​
Terdapat lima unit sepeda motor yang tidak sesuai standar dan tidak dilengkapi STNK maupun SIM dilakukan penindakan penilangan.

Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, untuk mengatasi tawuran dan konvoi remaja saat menjelang berbuka puasa, setelah berbuka puasa maupun sampai dinihari menjelang sahur.

Patroli Polres maupun Polsek jajaran dikerahkan
untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya.

Baca juga: Polsek Johar Baru tingkatkan patroli gabungan guna antisipasi tawuran
Baca juga: Polisi tangkap 11 warga yang hendak tawuran di Jakarta Pusat


Dengan adanya patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah.

"Diimbau para orang tua agar memperhatikan dan mengarahkan anaknya jangan sampai salah pergaulan yang dapat merusak masa depan. Saya berharap wilayah Jakarta Pusat aman dan bebas dari segala gangguan Kamtibmas,” kata Susatyo.

Susatyo mengatakan, pihaknya akan melakukan secara rutin terus-menerus patroli baik sore malam maupun menjelang sahur untuk antisipasi mencegah terjadinya tawuran dan kejahatan jalanan di Jakarta Pusat.

Selain itu, pihaknya sudah mendirikan 24;Pos Singgah Patroli Ramadhan yang ditempatkan di titik rawan tawuran.

"Apabila ada indikasi warga maupun remaja yang akan tawuran segera hubungi Polres Metro Jakpus dan Polsek terdekat untuk ditindaklanjuti," katanya.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024