Beirut (ANTARA News) - Hizbullah mulai membagi-bagikan uang puluhan ribu dolar kepada penduduk di Beirut selatan yang rumahnya terkena serangan selam ofensif sebulan Israel yang ditujukan pada pejuang Syiah tersebut. Keluarga yang rumahnya hancur memperoleh 12.000 dolar Amerika Serikat (AS) masing-masing dari para pejabat Hizbullah yang beroperasi di luar sebuah sekolah menengah di daerah yang berpenduduk mayoritas Syiah. "Saya menerima 12.000 dolar untuk menyewa sebuah rumah selama setahun dan membeli barang-barang isinya," kata Haji Mohammed (40), yang apartemennya di distrik Bir Abed hancur seluruhnya akibat serangan Israel. Uang itu, yang dibagikan dalam pecahan 100 dolar oleh para pejabat Hizbullah kepada penduduk yang berbaris untuk menerimanya, dimaksudkan untuk membantu mereka membayar sewa rumah selama setahun dan membeli perabotan baru, kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. "Hizbullah memiliki program pembangunan kembali karena orang tidak bisa tinggal di jalan," kata wakil pemimpin Hizbullah Hossein Haji Hassan, yang tidak menjelaskan dari mana uang itu berasal. "Kami memiliki sumber-sumber penghasilan, terima kasih kepada Tuhan," katanya. Ia menambahkan bahwa merupakan hal yang biasa bagi kelompok-kelompok sosial Iran membantu Hizbullah, yang dituding sebagai kelompok teroris oleh sejumlah pemerintah Barat dan diserang Israel dalam sebuah operasi yang hanya berakhir dengan gencatan senjata yang rapuh pada Senin (14/8). Iran dan Suriah dianggap sebagai pendukung utama Hizbullah, meski mereka membantah mendanai kelompok tersebut. Selama ofensifnya, Israel membom markas-markas Hizbullah di daerah pinggiran selatan Beirut, menghancurkan seluruh blok apartemen dan membuat ratusan orang kehilangan harta-benda. Serangan-serangan itu menyebabkan kerugian sekitar 3,6 miliar dolar AS. Tanpa bantuan pemerintah, Hizbullah mendirikan pusat-pusat penerimaan keluhan dan berusaha mengatur upaya bantuan bagi mereka yang kehilangan rumah atau harta-benda selama pertempuran itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006