Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Akhmad Kusaeni menyatakan pers bertanggung jawab untuk menyosialisasikan dan mempublikasikan calon presiden untuk Pemilu 2014.
"Rakyat tidak boleh membeli kucing dalam karung hanya karena tidak mengenal calon presiden," kata Akhmad Kusaeni saat menerima Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal dalam diskusi dengan redaksi Antara di Jakarta, Rabu.
Pada acara yang dihadiri pula oleh Dirut Perum LKBN Antara Saiful Hadi itu, Akhmad Kusaeni menyatakan berbagai tokoh yang disebut-sebut sebagai calon presiden "sudah dihidangkan di meja" atau tampil di pentas politik nasional.
Di sisi lain, katanya, sekitar 60 persen pemilih belum menentukan pilihan karena "menunya" 4L (Lu Lagi Lu Lagi) alias tokoh-tokoh lama.
Oleh karena itu, katanya, pemilih perlu mendapatkan pengenalan yang lebih mendalam atas berbagai tokoh baru yang tampil.
Ia menyebutkan sejumlah tokoh baru seperti Dino Patti Djalal, Gita Wiryawan, Dahlan Iskan, dan sebagainya merepresentasikan tokoh baru yang tak terkait dengan Orde Baru dan persoalan bangsa pada masa lalu.
"Indonesia sudah menjalani 15 tahun raformasi sehingga perlu pemimpin baru di era baru, kita semestinya sudah selesai dengan berbagai persoalan, Indonesia sudah terlepas dari belenggu dan kita menghadapi era baru dengan citra baru," tuturnya.
Dino Patti Djalal pada diskusi itu menyampaikan soal nasionalisme unggul yang harus dicapai bangsa Indonesia pada masa mendatang.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013