Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Marzuki Alie menyarankan kepada Kepolisian RI untuk melakukan tes kejiwaan secara rutin kepada semua polisi untuk mencegah agar tidak terjadi lagi penembakan oleh aparat keamanan terhadap warga sipil ,
"Perlu dilakukan tes kejiwaan secara berkala. Karena bisa saja beban psikologis, stres. Yang ngatur soal tes kejiwaan berkala ya nanti timnya," kata Marzuki di Jakarta, Rabu, mengenai sehubungan anggota Brigade Mobil menembak seorang petugas satuan keamanan (satpam) hingga tewas di Komplek Ruko Cengkareng, Jakarta Barat.
Marzuki menegaskan, polisi dibekali senjata guna melindungi rakyat, bukan untuk melukai rakyatnya. "Makanya sebelum diberikan senjata, sebaiknya polisi dites terlebih dahulu kejiwaannya apakah yang bersangkutan kuat secara mental untuk memegang senjata dan akan digunakan sesuai tujuannya," kata Marzuki.
Kejadian Selasa malam tersebut, katanya, menunjukkan ada sesuatu yang salah dan harus dicari dimana salahnya sehingga kasus serupa tidak terulang lagi.
Sementara anggota Komisi III DPR RI, Pasek Suardika, menyatakan, kejadian itu menunjukkan kurang disiplinnya anggota Polisi serta kurangnya pengawasan atasan terhadap bawahan. "Sehingga peluru keluar untuk hal-hal yang sepele. Brimob kan tinggal di markas. Semestinya keluar markas harus juga terpantau aktivitasnya," kata Pasek.
Kejadian tersebut, tambahnya, menunjukkan lemahnya pengawasan internal.
"Seharusnya ada sistem yang tegas untuk memantau setiap anggota yang ada di dalam atau di luar markas. Karena Brimob itu kan diatur secara khusus kesatuannya. Kalau sudah bahasanya suka mabuk, berarti kan dilakukan beberapa kali. Kok dibiarkan apalagi dengan membawa senjata," kata Pasek.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013