“Stok beras mencukupi sekali kalau sampai minggu depan, kita masih ada 4.500 ton lebih, sampai Mei kita masih aman,” kata Kepala Bulog Bali Sony Supriyadi di sela-sela gerakan pangan murah di Denpasar, Senin.
Bulog Bali mengatakan penyebaran beras SPHP kemasan 5 kilogram ke sekitar 360 retail tetap berjalan, begitu juga bantuan pangan 10 kg, dan pasar murah di kabupaten/kota.
Dari sini mereka memetakan kebutuhan masyarakat Bali akan beras SPHP yaitu normalnya 70 ton per hari, dan saat puncaknya seperti saat ini mencapai 200 ton per hari.
Baca juga: Bulog Bali respons permintaan agar lebih banyak menyerap gabah petani
“Biasanya memang puncaknya seminggu sebelum Lebaran, jadi saat ini tepat gerakan pangan murah, kemudian 3 atau 4 hari ke depan lagi puncaknya, beberapa tempat kita buka operasi pasar sampai tanggal 11 April,” ujar Sony.
Di beberapa kabupaten, Sony membaca adanya permintaan yang tinggi mulai dari hari ini seperti Buleleng dan Jembrana.
Sebaliknya daerah lain mulai mengurangi permintaan operasi pasar seperti Tabanan yang diprediksi karena musim panen sudah dimulai disana.
Terhadap pengurangan permintaan operasi pasar, Bulog Bali memilih mengalihkan beras jenis medium itu ke ritel-ritel rekanan yang membutuhkan.
Baca juga: Bulog Bali sebar beras Program SPHP di ratusan ritel menjelang Nyepi
Sementara untuk mengantisipasi kekurangan, mereka berkoordinasi dengan pusat untuk meminta tambahan beras SPHP sebanyak 5.000 ton.
“Kami koordinasi dengan pusat terkait penambahan stok, kami hari ini akan bersurat ke pusat barangkali bisa menambah stok, apabila tidak kami coba penyerapan beras lokal, rencana untuk tahap ini sampai Juni 5.000 ton,” ujarnya.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024