Kami minta pengelolaan SPBU dilakukan dengan baik, benar dan tidak merugikan konsumen

Purwokerto (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas memastikan takaran bahan bakar minyak di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Banyumas Raya tidak ada yang kurang atau tidak melanggar batas minimum.

Saat menggelar konferensi pers terkait dengan persiapan menghadapi momentum Lebaran 2024 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, Ketua Hiswana Migas Banyumas Anas Pribadi mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan para pengelola SPBU.

"Kami minta pengelolaan SPBU dilakukan dengan baik, benar dan tidak merugikan konsumen," katanya.

Selain itu, kata dia, seluruh SPBU di Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara menjalani tera ulang yang dilakukan oleh Bidang Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) masing-masing kabupaten.

Ia mengatakan selain sebagai kewajiban SPBU, tera ulang tersebut juga untuk memberikan kepastian kepada konsumen bahwa BBM yang dikeluarkan tepat takaran.

Baca juga: Dinperindag: Harga bahan pokok di Banyumas stabil jelang Lebaran

Sementara itu, Sales Branch Manager Wilayah Banyumas-Cilacap PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Andi Arifin mengatakan saat ini pengelola SPBU sangat fokus untuk mencapai dan mempertahankan status Pasti Pas.

"Alhamdulillah wilayah kita ini mendapat penghargaan sebagai SPBU Pasti Pas terbanyak. Insyaallah aman wilayah kita," katanya.

Ia mengakui hingga saat ini masih ada beberapa SPBU di wilayah Banyumas-Cilacap yang belum mencapai status Pasti Pas karena masih proses audit dan sebagainya.

Kendati demikian, dia memastikan seluruh SPBU Pertamina khususnya yang berada di wilayah Banyumas Raya telah terstandardisasi dengan baik.

"Dari 37 SPBU di Banyumas, ada sekitar 5-6 SPBU yang masih dalam proses menuju Pasti Pas. Di Cilacap pun demikian," katanya.

Terkait dengan persiapan menghadapi menghadapi momentum Lebaran 2024, Andi mengatakan, pihaknya menyiapkan SPBU Pertamina 44.531.01 Ajibarang sebagai SPBU kantong, yakni dengan menempatkan mobil tangki bermuatan BBM yang siap digeser ke SPBU lain yang terkendala pasokan akibat adanya kemacetan.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena Ajibarang merupakan pintu masuk pemudik dari jalur utara ke jalur selatan Jateng.

"Penempatan SPBU kantong ini akan dilakukan pada masa puncak arus mudik. Selain di Ajibarang, SPBU kantong juga akan disiapkan di SPBU Wangon untuk mengantisipasi lonjak pemudik di jalur selatan dari arah barat," katanya.

Selain itu, kata dia, pemudik yang melalui jalur lintas selatan selatan (JLSS) atau yang dikenal dengan Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jateng tidak perlu khawatir karena saat sekarang di Jalur Pansela Jateng yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap telah banyak terdapat SPBU.

"Saat sekarang setiap jarak 30 menit perjalanan di jalur pansela sudah ada SPBU," kata Andi menegaskan.

Baca juga: Pj Bupati harapkan Banyumas segera swasembada komoditas pangan

Baca juga: BI: Jumlah "merchant" QRIS di Banyumas Raya terus meningkat

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024