Los Angeles (ANTARA News) - Dwight Howard menang telah meninggalkan Los Angeles untuk bergabung dengan Houston Rockets, namun ia masih tidak dapat melarikan diri dari masa-masa kurang menyenangkan yang ia alami di Lakers.
Sekelompok penggemar masih geram dengan keputusannya meninggalkan California dan mempertanyakan motifnya untuk pergi saat menyambutnya pada Senin, ketika Rockets menghadapi Los Angeles Clipper di Staples Center, di mana Lakers juga memainkan pertandingan-pertandingan kandangnya.
Clippers menang 137-118 atas Rockets dan Howard menanggung pukulan terberat pada kunjungan pertamanya ke arena ini sejak ia meninggalkan Lakers dengan status "free agent" pada "off-season."
Sebagian penonton mencemooh Howard sejak ia melakukan pemanasan sampai pertandingan usai, sehingga sang pemain bingung apakah dirinya sedang bermain di depan "sekelompok penggemar Lakers yang menyamar."
Ia kembali membela keputusannya untuk pindah ke Rockets.
"Houston adalah tempat hebat, ini adalah tim hebat. Saya gembira dengan di mana saya berada sekarang," kata Howard kepada para pewarta menyusul kekalahan ini.
"Semua orang semestinya bergerak maju. Inilah hidup saya. Saya tidak dapat mengendalikan apa yang dilakukan orang-orang lain dengan hidup mereka."
Howard hanya bermain selama 26 menit saat melawan Clippers akibat sejumlah pelanggaran yang dilakukannya, dan menyelesaikan pertandingan dengan 13 angka serta sembilan rebound di mana Rockets sangat mengharapkan kehadirannya dapat menambah kemampuan bertahan mereka.
"Dwight adalah jangkar kami di ujung pertahanan. Selalu membantu untuk memiliki ia di sana," kata pelatih Houston Kevin McHale. "Tidak pernah membantu kami (ketika ia berada dalam kesulitan akibat pelanggaran)."
Ini merupakan kekalahan pertama di musim ini bagi Houston (3-1) yang tengah menikmati bulan madu bersama Howard.
Sejak menandatangani kontrak empat tahun, senilai 88 juta dolar dengan Rockets, Howard terlihat ingin membuktikan dirinya pantas dihargai sebesar itu.
Ia terlihat lebih langsing, dan lebih sehat dibanding musim lalu ketika ia banyak dihantam masalah pada punggung dan bahu, serta tampil cukup baik di pertahanan dengan melakukan 26 rebound pada pertandingan-pertandingan pembuka musim Rockets.
"Saya tidak 100 persen, (namun) saya melakukan apapun yang saya mampu untuk merasa lebih baik dan merasa baik," kata Howard. "(Houston) adalah kota hebat, saya mencintainya."
Cinta Howard untuk kandang barunya merupakan hal terakhir yang ingin didengar penggemar Los Angeles. Mereka masih tersengat dengan masalah-masalah pada musim 2012/2013 yang mencakup meningginya ketegangan antara Howard dan Kobe Bryant, dan membuat ambisi-ambisi klub untuk menjadi juara hancur akibat tersisih di playoff putaran pertama.
Keluarnya Howard merupakan pil pahit terakhir, ketika ia menolak tawaran Lakers dan justru memilih uang yang lebih sedikit untuk bergabung dengan Houston.
Kunjungannya ke Staples Center merupakan pengingat bagi perasaan-perasaan buruk itu dan mereka akan semakin kejam saat ia kembali untuk bermain melawan Lakers pada 19 Februari.
"Itu hanya pertandingan lainnya," kata Howard, perihal prospek cemoohan penggemar saat melawan Lakers. "Itu sudah usai, saya sudah keluar dari sana."
Namun seperti yang diperlihatkan para penonton, tidak semua hal dapat dilupakan.
Penerjemah: A Rauf Andar Adipati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013