Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Minggu malam, Mensos Risma bertemu langsung dengan ayah sekaligus pelaku kekerasan yang bernama Sandy serta orang tua dari sang istri di tempat tinggal mereka. Ia lantas meminta pelaku untuk berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Mensos Risma beri perhatian serius kasus kekerasan anak di Sidoarjo
Risma pun berjanji akan memulangkan istri pelaku dari Singapura sehingga ia juga meminta mereka tidak kembali bertengkar dan mengungkit apa yang sudah terjadi di masa lalu. Kementerian Sosial berharap keduanya nanti dapat bekerja lewat pelatihan di Sentra milik Kemensos di Bali.
"Saya akan upayakan istri kamu bisa pulang dari Singapura. Berapapun biaya yang dikeluarkan saya akan tanggung. Namun, jangan mengulangi kesalahan dan mengungkit masa lalu. Kalian harus bisa bersama bekerja untuk anak-anak kalian " ujarnya.
Baca juga: Risma jenguk anak penyandang disabilitas korban kekerasan di Sukabumi
Adapun kasus kekerasan dipicu hubungan tidak harmonis antara suami dan istri ditambah kondisi ekonomi yang tidak stabil sehingga berdampak pada anak mereka yang hidup dalam tekanan.
Bahkan, salah seorang anak mereka yang berinisial K (2) menjadi pelampiasan kemarahan sang ayah karena tidak mendapatkan akses untuk membuka media sosial sang istri yang menjadi TKW di Singapura.
Meskipun kasus tersebut sudah ditangani oleh kepolisian setempat dan dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan, Kementerian Sosial tetap berupaya memberikan bantuan dan pendampingan.
Baca juga: Mensos Risma beri pendampingan anak korban rudapaksa di Madiun
Tidak hanya menjenguk, Kementerian Sosial juga membawa bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi anak yang menjadi korban berupa nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, diapers, boneka dan mainan. Mensos juga memberikan bantuan kepada kakek korban berupa sembako dan perlengkapan kebersihan diri.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024