"Contohnya seperti Kepulauan Riau, yang sudah memberikan sertifikat bagi jemaah yang pulang dari haji," kata M Zeet Hamdy Assovie, saat dihubungi di Batam dari Pontianak, Selasa.
Ia berada di Batam untuk menyambut kedatangan Kloter 16 jemaah haji Kalbar yang tiba di Lapangan Terbang Hang Nadim setelah menempuh perjalanan panjang dari Tanah Suci.
Ia melanjutkan, bagi umat Muslim, haji merupakan kewajiban bagi yang mereka mampu secara lahir maupun batin.
"Sudah menjadi hal yang biasa bagi yang telah melaksanakan ibadah haji, status sosialnya akan lebih dihormati masyarakat dan lingkunganya," kata dia.
Ia berharap, predikat haji yang sudah dimiliki itu hendaknya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan serta berbangsa dan bermasyarakat.
"Bukan sebaliknya, justru melakukan hal yang dapat menciderai dan menodai predikat haji yang dimiliki," kata dia.
Menurut M.Zeet, sepulang dari perjalanan ibadah haji harus ada sikap dan perilaku yang membawa suatu perubahan untuk menciptakan masyarakat Kalbar yang cerdas beriman dan berahlak mulia.
"Sesuai dengan salah satu visi dan misi Pemerintah Kalbar yakni menciptakan masyarakat Kalbar yang beriman," katanya mengingatkan.
Ia menyadari, setiap tahun jumlah jemaah haji asal Kalbar terus meningkat dan tidak semua dapat difasilitasi karena tergantung kuota yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Pelaksanaan yang semakin baik, berkat kerja sama semua pihak terkait untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat guna melaksanakan Rukun Islam ini," kata dia.
M Zeet menuturkan, kehadiran pemimpin wilayah asal jemaah haji, menunjukkan adanya kepedulian. Misalnya Bupati Sintang , Kapuas Hulu, Wakil Bupati Melawi dan Sekretaris Daerah Kota Singkawang.
(T011/I006)
Pewarta: Teguh I Wibowo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013