Pemprov Kalsel dan ULM harus berhasil menangani Rehab DAS dengan baik agar menjadi percontohan
Banjar, Kalsel (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginginkan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi percontohan penanaman pohon di dalam dan di luar kawasan hutan atau rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK Hanif Faisol Nurofiq di Kabupaten Banjar, Kalsel, Minggu, mengatakan KLHK mendukung pemerintah provinsi setempat terkait dengan keberhasilan program rehabilitasi DAS yang konsisten dilakukan sejak 2017 hingga berhasil memulihkan 184.102 hektare lahan kritis.
“Salah satu lokasi yang menjadi fokus penanaman adalah kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Rehab DAS PT Adaro Indonesia di Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar,” ujar Hanif usai memimpin penanaman pohon di Gunung Pamaton.
Baca juga: Rehabilitasi DAS di Sumsel, MedcoEnergi tanam 1,39 juta pohon
Baca juga: KLHK genjot pemulihan daerah aliran sungai, mitigasi perubahan iklim
Dia menyebutkan lokasi penanaman tersebut tidak terlalu jauh jaraknya dari Ibu Kota Provinsi Kalsel, yakni sekitar 20 kilometer lebih. Karenanya lokasi Rehab DAS itu diharapkan dapat menjadi etalase di Kalsel.
“Sebagian kawasan KHDTK ULM di Gunung Pamaton seluas 600 hektare ini mengalami kebakaran pada 2023, lalu upaya Rehab DAS telah dimulai melalui kegiatan penanaman serentak sejak awal musim penghujan pada beberapa bulan belakangan,” katanya.
Hanif memastikan pihaknya terus mengawal kegiatan Rehab DAS di kawasan lahan kritis seluruh Indonesia yang mencapai luas tiga juta hektare, termasuk di Kalimantan Selatan.
Karena itu, dia juga berharap peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia dapat terus ditekan dengan berbagai upaya untuk mempercepat proses pemulihan lahan kritis.
“Pemprov Kalsel dan ULM harus berhasil menangani Rehab DAS dengan baik agar menjadi percontohan, sebagaimana keberhasilan UGM yang menangani Gunung Kidul ataupun IPB dengan Gunung Walat. Begitu pula Kalimantan Selatan dengan Gunung Pamaton," ujar Hanif.
Baca juga: BPDAS Musi lakukan pendampingan program pelestarian DAS
Baca juga: Jejak Bumi Indonesia OKU jalankan program rehabilitasi hutan dan DAS
Baca juga: KLHK: Bibit persemaian penting untuk rehabilitasi lahan kritis di DAS
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024