Kalamo ini konsepnya lebih ke arah tematik. Di sini serba dekat. Ikan yang ditangkap nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati oleh pembeli, apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood dan ini akan melengkapi
Banyuwangi (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan anggaran sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kalamo Lateng akan dibangun di lahan seluas hampir 1 hektare (ha), lokasinya tepat di ujung Pantai Ancol Plengsengan, tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Kawasan ini adalah sentra kuliner seafood yang berada di kawasan kampung nelayan. Dikenal sebagai jujukan wisatawan untuk menikmati kelezatan hidangan laut sembari menikmati panorama Selat Bali.
"Kalamo ini konsepnya lebih ke arah tematik. Di sini serba dekat. Ikan yang ditangkap nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati oleh pembeli, apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood dan ini akan melengkapi," kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau lokasi pembangunan Kalamo di Banyuwangi, Sabtu.
Ia menjelaskan, program Kalamo merupakan upaya pemerintah mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yg dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Menteri menjelaskan bahwa pembangunan Kalamo di Lateng akan dimulai sekitar Mei mendatang, dan proses pembangunannya diprediksi rampung dalam tiga bulan.
Kawasan Kalamo di Lateng nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan dan shelter pendaratan ikan.
Selain itu, juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.
"Jadi, ikan yang sudah ditangkap masih segar bisa langsung disajikan ke pengunjung atau disimpan di cold storage. Selain itu juga ada fish store yang nantinya sebagai etalase produksi olahan ikan dari para istri nelayan yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh," ujarnya.
Ia menambahkan, hasil produksi tangkapan ikan Kalamo juga akan mendukung kebutuhan untuk sentra kuliner dan fish market di daerah Mandar yang telah lebih dulu ada.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik dan berterima kasih atas rencana KKP membangun Kalamo di Banyuwangi.
Menurut Ipuk, dengan dibangunnya kawasan ini tidak hanya menjadi wajah baru destinasi di Banyuwangi, namun yang paling utama adalah meningkatnya kesejahteraan nelayan setempat.
"Kalamo akan jadi bagian penting di kampung nelayan, dengan menjadi tempat yang lebih ikonik dan tersinergi dengan pariwisata. Fasilitas untuk kebutuhan kerja nelayan juga dilengkapi, seperti bengkel dan tempat pendaratan ikan yang lebih baik," katanya.
Kawasan Pantai Ancol Plengsengan ini berada di kawasan nelayan Kampung Mandar yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Pantai ini masuk dalam perairan Selat Bali, dan berdekatan dengan destinasi Pantai Boom Marina.
Terdapat sekitar 502 nelayan di kawasan ini dengan total produksi rata-rata 50 ton per bulan. Mayoritas nelayan melaut dengan cara konvensional, yakni memancing dan menggunakan jaring.
Baca juga: KKP: Modelling Kalamo Pulau Pasaran Lampung siap diresmikan
Baca juga: KKP: Kalamo Biak Numfor dapat tingkatkan penghasilan Rp14,89 triliun
Baca juga: Proyek Kampung Nelayan Modern mengubah citra negatif kampung nelayan
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024