Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Militan yang diduga anggota Boko Haram membunuh 70 orang dalam tiga serangan di Nigeria timurlaut selama beberapa hari ini, kata sejumlah pejabat, Senin.
Serangan-serangan mematikan itu menunjukkan bahwa operasi militer gagal mengendalikan kekerasan Boko Haram, yang menewaskan ratusan warga sipil dan anggota pasukan keamanan dalam beberapa pekan terakhir, lapor Reuters.
Dalam insiden Sabtu, sejumlah orang bersenjata menembaki rombongan orang yang pulang dari pesta pernikahan di negara bagian Borno, menewaskan 30 orang, termasuk pengantin laki-laki, kata Ahmad Sajo, juru bicara negara bagian berdekatan Adamawa. Militer menyatakan hanya lima orang tewas dalam serangan itu.
Ke arah utara lagi di desa Gulumba di negara bagian Borno, orang-orang bersenjata yang naik sepeda-motor dan sebuah truk pick-up menembak mati 27 orang dan mencederai 12 lain pada Kamis pagi, kata Kepala Pemerintah Daerah Bama, Baba Shehu Gulumba, kepada wartawan.
Gulumba menambahkan, 13 orang lagi tewas dalam serangan serupa Sabtu di desa T-Junction yang berdekatan.
Militan juga membakar rumah dan mencuri sepeda-motor, mobil, ternak dan uang 3,5 juta naira (22.100 dolar), katanya.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.
Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.
Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.
Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013