Natuna (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kejadian matahari yang tampak dilingkari cincin di langit Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Jumat (29/3).


Prakirawan Stasiun Meteorologi Ranai, Asrul Saparuddin saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Kepri, Jumat menjelaskan peristiwa tersebut merupakan fenomena halo.

Fenomena tersebut kata dia, merupakan hal yang wajar atau biasa terjadi dan bukan pertanda sesuatu yang buruk serta tidak membahayakan kesehatan.

Menurut dia, fenomena halo terjadi akibat pembiasan dari sinar matahari yang mengenai kristal-kristal kecil yang terbentuk dikarenakan suhu yang dingin.

"Hal itu diakibatkan oleh adanya pembiasan dari sinar matahari yang mengenai awan tinggi dengan jenis awan cirrus stratus," ucap dia.

Ia menyebut, peristiwa serupa juga bisa terjadi pada malam hari.

Arsrul menambahkan kejadian tersebut tidak berlangsung lama tergantung dari posisi matahari, bulan dan lamanya awan cirrus itu terbentuk.

"Kejadian halo ini dapat juga terjadi saat bulan besar pada malam hari. Pantulan dari biasan cahaya yang membentuk pola lingkaran tersebut," ujar dia.

Fenomena alam berupa matahari yang berada di tengah lingkaran besar menyerupai cincin tersebut sempat membuat heboh warga Natuna.


Meski demikian, warga tidak merasa takut malah banyak yang mengabadikannya.

Selain itu ada juga masyarakat yang tidak menyadari fenomena tersebut.

"Saya malah baru tahu, padahal tadi siang saya lumayan lama di luar rumah," ucap warga Natuna Nunung Rozalina.

Baca juga: Heboh fenomena`halo` di Yogyakarta, ini penyebabnya
Baca juga: Warga Muara Teweh lihat fenomena halo matahari

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024