... akan fokus pada bagaimana Washington ingin melihat transisi politik yang lestari, inklusif dan demokratis... "
Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, tiba di Kairo, Minggu, untuk mendesak para penguasa yang diangkat militer Mesir mendorong langkah-langkah menuju demokrasi.
Ini merupakan lawatan pertama Kerry sejak penggulingan Presiden Mohammad Moursi.
Kerry mendarat di Kairo, kata seorang koresponden AFP.
Kerry berusaha menggalang hubungan dengan Mesir sebagai sekutu kunci regional dan mendorong negara itu untuk melakukan rencana-rencana memulihkan demokrasi hanya beberapa pekan setelah Washington menangguhkan bagian dari bantuan tahunannya senilai 1,5 miliar dolar AS.
Para pejabat AS mengatakan Kerry --tokoh paling senior dari pemerintahan AS yang berkunjung ke Mesir setelah penggulingan Moursi-- akan bertemu dengan para pemimpin Mesir termasuk Presiden Adly Mansour, Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmi, dan panglima militer Mesir, Abdel Fattah al-Sisi.
Pembicaraannya akan fokus pada bagaimana Washington ingin melihat transisi politik yang lestari, inklusif dan demokratis, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kepada wartawan.
Kerry juga akan memanfaatkan kunjungan enam jamnya bertemu secara tertutup dengan para anggota masyarakat madani Mesir yang prihatin atas penumpasan terhadap pengunjuk rasa dan lambannya langkah menuju demokrasi.
Moursi, pemimpin Islamis dan tokoh Ikhwanul Muslimin yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis, digulingkan pada 3 Juli setelah berkuasa setahun dan membuat bangsa Mesir terpolarisasi.
Menurut jadwal waktu pemerintahan sementara, pemilihan parlemen akan diadakan pada pertengahan 2014 disusul dengan pemilihan presiden.
Lebih 1.000 orang yang berunjuk rasa telah meninggal dalam penumpasan oleh militer sejak Juli dan Washington bulan lalu membekukan sebagian dari bantuan militer ke Mesir karena frustrasi atas lambannya kemajuan menuju demokrasi.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013