Phnom Penh (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet pada Rabu (27/3) menyerukan lebih banyak investasi China, dengan mengatakan bahwa negara kerajaan tersebut memiliki rezim investasi asing yang terbuka serta bebas dengan kebijakan proinvestor dan probisnis.
Hun Manet menegaskan hal ini dalam sebuah pertemuan dengan delegasi perusahaan-perusahaan China.
Dia mengatakan bahwa negara Asia Tenggara itu tidak memiliki batasan terhadap repatriasi modal, menurut rilis berita yang diunggah di Telegram.
Dia menyebutkan bahwa Kamboja masih memprioritaskan investasi dalam pembangunan infrastruktur konektivitas utama seperti di antaranya jalan tol dan bandara, untuk menghubungkan negara kerajaan tersebut dengan kawasan dan dunia secara lebih baik.
PM Kamboja juga berterima kasih dan sangat menghargai perusahaan-perusahaan China yang telah berinvestasi dan berbisnis di Kamboja, seraya mengatakan bahwa kehadiran mereka benar-benar mencerminkan keyakinan perusahaan China terhadap kepemimpinan pemerintah kerajaan Kamboja.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024