Nunukan (ANTARA News) - Peserta ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengamuk dan menuding penerimaan tahun ini telah terjadi kecurangan.
Ke tujuh peserta tersebut mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Nunukan sekitar pukul 12.00 Wita setelah mendapatkan pemberitahuan pelaksanaan ujian ditunda.
"Kami curiga telah terjadi kecurangan pada pelaksanaan ujian CPNS kali ini. Kenapa sampai pelaksanaan ditunda dari jadwal yang telah ditentukan panitia," ujarnya serentak.
Menurut dia, penundaan ujian tiba-tiba ditunda begitu saja tanpa ada penjelasan dari pihak panitia pelaksana atau pemerintah Kabupaten Nunukan.
Padahal lanjut mereka, peserta telah bersiap-siap sejak pukul 07.30 Wita hingga pukul 12.00 Wita dari jadwal semula dimulai pukul 09.00 Wita.
Wakil Bupati Nunukan, Hj Asmah Gani yang menemui ke tujuh peserta ujian yang mengamuk itu menyatakan, tidak ada sama sekali tindakan kecurangan dalam penerimaan CPNS kali ini.
Ia menegaskan, masalah penundaan pelaksanaan ujian diluar perkiraan panitia pelaksana maupun Pemkab Nunukan apalagi hendak melakukan tindakan kecurangan sebagaimana yang dituduhkan ke tujuh peserta tersebut.
Hj Asmah Gani menjelaskan, penundaan ini hanya karena jumlah naskah ujian yang tidak mencukupi sesuai yang diperoleh dari BKN pusat.
"Terus terang kami tidak ada kesengajaan apa-apa sampai pelaksanaan ujian ini ditunda. Kami tidak akan melakukan kecurangan sedikitpun. Tapi benar-benar hanya karena persoalan naskah ujian yang kurang," terang dia.
Wakil Bupati Nunukan meminta kepada seluruh peserta ujian CPNS di daerahnya agar memahami masalah ini dan tudingan adanya unsur kesengajaan dan kecurangan itu tidak berdasar.
Beredar short message service (SMS) di kalangan wartawan di daerah itu yang menyatakan, penerimaan CPNS di Kabupaten Nunukan tahun ini telah dinodai terjadinya kecurangan di mana naskah soal telah beredar yang menyebabkan terjadinya kekurangan sebanyak 750 eksemplar.
Pewarta: M Rusman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013