Sebagai akibatnya, sedikit pelamar disabilitas yang dapat mengerti informasi mengenai pengumuman seleksi tersebut
Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Disabilitas (KND) mendorong adanya kolaborasi dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) usai dua orang disabilitas dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2024.
Baca juga: Polri terima dua personel disabilitas jalur rekrutmen SIPSS
“Kami apresiasi Polri yang sudah punya niat untuk merekrut penyandang disabilitas. Tapi kami rasa dua orang itu tidak cukup. Kalau bisa sesuai dengan jumlah anggota Polri yang dibutuhkan saat itu. Kalau misalkan dibutuhkan 5.000, berarti dikali 2 persen, jangan lupakan kuota afirmasi itu,” kata Rachmita di Jakarta pada Jumat.
Ia menilai, salah satu penyebab sedikitnya jumlah disabilitas yang lulus seleksi penerimaan itu dikarenakan skema seleksi serta desain selebaran mengenai pengumuman tersebut belum mengakomodasi ragam hambatan disabilitas.
Baca juga: Tiga penyandang disabilitas lolos seleksi awal anggota Polri
Sebagai akibatnya, sedikit pelamar disabilitas yang dapat mengerti informasi mengenai pengumuman seleksi tersebut.
Belum lagi, lanjut dia, proses seleksi masuk pendidikan para penyandang disabilitas dengan siswa reguler yang dilakukan secara bersamaan sehingga minim fasilitas afirmasi.
“Karena belum ada pelibatan KND, akibatnya tidak semua disabilitas bisa mengerti flyernya karena cuma gambar, pasti yang disabilitas netra tidak bisa mengerti. Kalau kami diundang untuk berikan advokasi kepada Polri, pasti kami beri edukasi mengenai ragam disabilitas,” jelasnya.
Ia pun berharap adanya undangan kolaborasi dari Polri dalam waktu dekat guna memastikan penyediaan aksesibilitas dan akomodasi yang layak di lingkup pendidikan hingga penugasan bagi para siswa disabilitas yang telah lulus seleksi SIPSS 2024.
Baca juga: Polri buka seleksi Bintara SIPSS jaring kelompok disabilitas
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024