Los Angeles (ANTARA News) - Walikota Los Angeles Eric Garcetti mengatakan jika petugas keamanan tidak cepat menghentikan aksi pria bersenjata dalam insiden penembakan di bandara internasional Los Angeles (LAX), California, maka peristiwa itu akan menjadi lebih buruk lagi.

"Ada lebih dari 100 berondongan yang bisa membunuh siapa pun di terminal itu," kata dia seperti dikutip Reuters. "Jika bukan karena tindakan mereka (para petugas), mungkin akan jatuh korban lebih banyak lagi."

Sementara itu, Jose Mares, calon penumpang yang sedang memburu penerbangan balik ke rumahnya di Norman, Oklahoma, dan istrinya, mengaku hanya berdiri sekitar 18 meter dari pria yang melakukan penembakan di LAX itu.

Mereka berada di lantai dua Terminal 3 ketika si pria bersenjata mulai menembak.

Mares (31) mengaku menggunakan badannya sendiri untuk melindungi istrinya dari terjangan peluru pria penembak.

"Saat itu saya berada di sudut dan saya menyaksikan seseorang menembak serampangan, dan saya melihat seorang agen TSA jatuh," kata dia.

Tiga korban dalam insiden itu dibawa ke Ronald Reagan UCLA Medical Center. Seorang di antara mereka dalam keadaan kritis, kata Mark Wheeler, juru bicara rumah sakit itu.

Presiden Barack Obama menggelar rapat mendadak menyangkut insiden itu dan para pejabat Gedung Putih terus berhubungan dengan para pejabat penegak hukum di lapangan, kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney.

"Kami prihatin, tapi saya akan membiarkan pihak penegak hukum untuk menerangkan langsung soal ini," kata Obama di Ruang Oval setelah bertemu Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki.

LAX adalah bandara paling sibuk keenam di dunia dengan menangani sekitar 63 juta penumpang pada 2012, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013