Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, rencana pengembangan lumbung pangan (food estate) di lahan Kepulauan Seribu pada 2025 untuk dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan asli daerah (PAD) Ibu Kota.

"Memang itu kan potensi, potensi untuk lumbung pangan kelautan. Potensi juga untuk PAD kami," kata Heru di Stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis.

Selain itu, Heru mengatakan bahwa lumbung pangan di Kepulauan Seribu juga dapat memaksimalkan potensi sumber daya alam yang tersedia.

Namun, Heru belum menjelaskan secara rinci seperti apa konsep lumbung pangan yang akan dikembangkan di Kepulauan Seribu.
Lebih lanjut, Heru menegaskan Pemprov DKI Jakarta sudah mulai membicarakan terkait lumbung pangan di Kepulauan Seribu bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Baca juga: DKI diminta kaji secara matang Pulau Seribu sebagai lumbung pangan
Baca juga: ACT hadirkan Lumbung Sedekah Pangan di Jagakarsa

"Oh ya (sudah dibahas) bersama Bappenas. Untuk (ketahanan pangan) di masa depan," ujar Heru.

Sebelumnya, Heru mengungkapkan berdasarkan hasil kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai lumbung pangan bagi DKI Jakarta mulai 2025.


"Sesuai kajian dari BRIN dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Kepulauan Seribu kaya potensi ikan, rumput laut, dan lain-lain sehingga bisa dijadikan lumbung pada 2025," kata Heru usai dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/3).

Heru menyebut semua area laut di Kepulauan Seribu memungkinkan untuk dijadikan lumbung pangan. Sedangkan wilayah pesisir dekat Jakarta tidak memungkinkan.

Menurut Heru, Kepulauan Seribu merupakan wilayah perairan yang kaya akan hasil laut seperti ikan, rumput laut, ganggang dan sebagainya.

Baca juga: Heru ungkap lahan Kepulauan Seribu cocok sebagai lumbung pangan
Baca juga: Kepulauan Seribu jadi lumbung pangan pada 2025

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024