New York (ANTARA News) - Sekjen PBB Kofi Annan, Rabu (Kamis waktu Indonesia), memutuskan untuk mengirim suatu misi khusus ke Lebanon dan Israel untuk suatu pembicaraan mengenai pemenuhan persyaratan Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB. Rencana tersebut diperoleh wartawan dari sumber-sumber diplomatik di Markas PBB di New York. Resolusi tersebut merujuk pada penghentian permusuhan di Lebanon, memantapkan situasi keamanan di perbatasan Israel-Lebanon serta penarikan mundur pasukan Israel dan penggantian posisi mereka secara bertahap dengan kontingen tentara berkekuatan 30.000 orang terdiri atas 15.000 tentara Lebanon dan 15.000 pasukan "helm biru", kontingen Pasukan Sementara PBB di Lebanon (Unifil). Penasehat Khusus Sekjen PBB Vijay Nambiar dan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Implementasi Resolusi Dewan Keamanan No 1559 (tahun 2004) atas masalah Lebanon, Terje Rod-Larsen akan menjadi anggota misi khusus yang berangkat ke kawasan itu Kamis (waktu setempat). Dewan Keamanan PBB dalam Resolusi 1701 yang diadopsi Jumat lalu (11/8) mendesak Pemerintah Lebanon dan Unifil untuk selekasnya ,setelah penghentian permusuhan antara Israel-Lebanon, bergabung menempatkan pasukan mereka di seluruh kawasan selatan Lebanon. Dewan Keamanan PBB telah memberikan mandat pasukan penjaga perdamaian dan membuat keputusan peningkatan kekuatan Unifil dari 2.000 tentara menjadi 15.000 tentara. Setelah penempatan pasukan baru masyarakat internasional dan Angkatan Darat Lebanon di kawasan selatan negeri itu, pasukan Israel harus ditarik keluar dari "garis biru." Asisten Sekjen PBB untuk Operasi Pasukan Perdamaian , Hedi Annabi mengatakan pada wartawan sebelumnya bahwa PBB berharap untuk mengirimkan pasukan penertiban pertama Unifil dalam tempo 10-15 hari ini yang terdiri atas 3.500 tentara "helm biru." Kendati demikian, Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Israel bahwa penempatan skala penuh kontingen tambahan "helm biru" di Selatan Lebanon akan menghabiskan waktu "berminggu-minggu dan berbulan-bulan." Annan juga mengatakan bahwa pelucutan senjata kelompok Syiah Hezbollah tidak termasuk salah satu tugas kontingen penertiban Unifil yang berkekuatan 15.000 tentara, demikian Itar-Tass.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006