Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat wilayah ibu kota mengalami deflasi sebesar 0,21 persen pada Oktober 2013 sehingga laju inflasi Januari--Oktober 2013 sebesar 7,01 persen dan inflasi tahun ke tahun 7,76 persen.
Keterangann BPS DKI Jakarta melalui laman resminya, Jumat, menyebutkan deflasi yang terjadi pada Oktober disebabkan turunnya harga-harga pada kelompok sandang dan bahan makanan.
Dua kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang 0,77 persen; dan kelompok bahan makanan 0,64 persen.
Empat kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok kesehatan 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen.
Sedangkan satu kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Sebelumnya BPS Provinsi DKI Jakarta mencatat wilayah ini mengalami inflasi sebesar 0,21 persen pada September 2013 sehingga laju inflasi Januari-September sebesar 7,05 persen dan inflasi tahun ke tahun 8,37 persen.
BPS DKI Jakarta juga melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui tiga pintu masuk (Soekarno-Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan September 2013 mencapai 207.723 kunjungan atau mengalami peningkatan sebesar 6,96 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Agustus 2013 yang berjumlah 194.204 kunjungan.
Begitu juga jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan September 2013 juga lebih tinggi sebesar 10,15 persen.
Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan September 2013 adalah Malaysia (27.663 kunjungan), China (23.784 kunjungan), Jepang (21.184 kunjungan), Singapura (16.365 kunjungan), Korea Selatan (8.874 kunjungan), Saudi Arabia (8.206 kunjungan), Australia (7.230 kunjungan), Amerika Serikat (7.227 kunjungan), Taiwan (6.375 kunjungan) dan Belanda (6.321 kunjungan).
Sementara itu tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada September 2013 mencapai 57,01 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 2,53 poin dari TPK bulan Agustus 2013 yang mencapai 54,48 persen.
Begitu juga jika dibandingkan dengan TPK bulan September 2012 yang mencapai 56,19 persen, TPK bulan September 2013 lebih tinggi 0,82 poin.
BPS DKI Jakarta juga mealporkan nilai ekspor nonmigas melalui DKI Jakarta bulan September 2013 mencapai 4,06 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 35,26 persen dari nilai ekspor bulan Agustus 2013 yang mencapai 3,00 miliar dolar AS, namun bila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sama tahun 2012, nilai ekspor bulan September 2013 lebih rendah 3,38 persen.
Sementara itu nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta bulan September 2013 mencapai 941,38 juta dolar AS, meningkat 38,44 persen dari nilai ekspor bulan Agustus 2013 yang mencapai 679,97 juta dolar AS, namun lebih rendah 14,21 persen dari nilai ekspor sejenis bulan September tahun 2012.
(A039/Z002)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013