Surabaya (ANTARA) - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendirikan tenda untuk lanjutan penanganan dampak bencana alam akibat adanya gempa susulan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangan di Surabaya, Rabu, mengatakan sampai dengan hari ini, pukul 17.20 WIB, gempa susulan telah terjadi 327 kali.
"Akibat gempa susulan yang masih terus terjadi, masyarakat Pulau Bawean, baik yang berada di Kecamatan Sangkapura maupun Kecamatan Tambak memilih untuk tetap tidur di luar rumah. Karena itu pula, jumlah pengungsi pun terus bertambah," katanya.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu, pukul 18.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Tambak 34.049 jiwa.
Jumlah itu, meliputi anak-anak 10.460 jiwa, dewasa 18.599 jiwa, dan lansia 5.030 jiwa.
Oleh karena terus bertambah jumlah pengungsi, dalam dua hari terakhir Tim BPBD Jatim bersama tim gabungan dari BPBD Gresik, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penambahan pendirian tenda.
"Baik tenda pengungsi, tenda keluarga, termasuk tenda dapur umum," katanya.
Baca juga: Perpustakaan Boneka Surabaya hibur anak-anak terdampak gempa Bawean
Ia mengatakan sampai dengan hari ini 25 tenda telah berdiri untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, di antaranya dua unit tenda pengungsi, dua unit tenda keluarga dom, 20 unit tenda keluarga BNPB, dan satu unit tenda dapur umum.
"Untuk hari ini, teman-teman TRC bersama tim gabungan mendirikan dua tenda ukuran 4 kali 4 meter di Dusun Gunungmas dan Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura," katanya.
Tim BPBD Jatim juga terus melakukan pendistribusian bantuan logistik dari posko induk di Kecamatan Sangkapura ke beberapa tempat, seperti Posko Dapur Umum (DU) Tagana di Kecamatan Tambak dan Posko DU TNI di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sangkapura.
Gempa bumi kali ini telah berdampak terhadap 17 desa di Kecamatan Sangkapura dan 13 desa di Tambak.
Kerusakan juga terjadi di enam daerah lainnya, yakni, Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Pamekasan.
Rinciannya, terdiri atas rumah rusak ringan 3.535 unit, rumah rusak sedang 1.575 unit, rumah rusak Berat 943 unit, sekolah rusak 91 unit, rumah sakit enam unit, ponpes delapan unit, gedung kantor rusak 26 unit, tempat ibadah 187 unit, kandang ternak satu unit dan sepeda motor tiga unit.
Baca juga: Badan Geologi minta warga tak panik terkait fenomena Bledug Kramesan
Baca juga: Dinkes Gresik beri pelayanan kesehatan keliling korban gempa Bawean
Baca juga: Aktivitas pasar di Bawean berangsur normal pascagempa bumi
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024