Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan produk wisata syariah bertepatan dengan kegiatan Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 yang kembali dihelat untuk kali ketiga pada 30 Oktober--2 November 2013 dengan tema “Wonderful Indonesia as Moslem Friendly Destination”.
Dirjen Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti, mengungkapkan produk pariwisata sayariah sebetulnya telah lama diterapkan dibeberapa hotel dan restoran di Indonesia, yaitu dengan cara penyediaan tempat dan alat sholat serta petunjuk arah kiblat di dalam suatu kamar hotel, atau penyajian makanan yang halal serta penyediaan minuman non alkohol dalam suatu bar disebuah hotel.
"Semua ini sebenarnya telah menunjukan tempat-tempat tersebut adalah tempat yang tergolong dengan sebutan “Moslem Friendly” atau yang lebih dikenal dengan istilah ramah untuk umat Islam," katanya.
Esthy mengungkapkan pemerintah telah mengembangkan dan mempromosikan usaha jasa di bidang perhotelan, restoran, biro perjalanan wisata dan spa di 12 destinasi Wisata Syariah. Pengembangan tersebut dilakukan di sejumlah kota yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB serta Sulawesi Selatan.
“Kami yakin, dengan koordinasi, menyamakan persepsi, bersinergi serta fasilitasi dari pihak Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif sebagai pemegang amanah UU No.10 tahun 2009 tentang Pariwisata, Indonesia akan menjadi Destinasi Utama Wisatawan Muslim Dunia yang dapat berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan business wisata yang signifikan,” tegas Esthy Reko.
Dengan diluncurkan produk wisata syariah ini diharapkan memberikan nuansa baru bagi Industri Pariwisata Nasional, yang dengan prinsipnya juga “rahmatan lil alamin” akan secara harmonis berkembang dengan produk wisata lainnya.
Pewarta: Desy Saputra
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013