... banyak menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia soal sulitnya mereka mendapatkan visa pelajar dari negara ini... "Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di beberapa universitas ternama di Malaysia kesulitan mendapatkan visa pelajar meskipun dari segi pembiayaan saat ini jauh lebih mahal dibanding sebelumnya.
"Kami banyak menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia soal sulitnya mereka mendapatkan visa pelajar dari negara ini," kata Atase Pendidikan KBRI di Kuala Lumpur, Rusdi MA, di Kantornya, Jumat.
Seorang mahasiswa Indonesia yang akan berangkat ke Kuala Lumpur, kata dia, menyampaikan pesan elektronika kepada dia.
"Yang bersangkutan sudah menguruskan visa sejak Maret 2013 dengan membayar sebesar 1.000 ringgit, namun sampai Oktober ini, dia belum memperoleh visa pelajar dari Malaysia," kata Rusdi.
"Keluhan sejenis itu juga kami peroleh dari banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di negara ini terutama di universitas swasta," ungkapnya.
Terkait hal itu, KBRI di Kuala Lumpur sudah menyurati sejumlah pimpinan universitas di mana banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah disana tapi belum mendapatkan visanya.
Pihak universitas merespon dengan memberikan jawaban bahwa pihak kampus juga sangat menyesal atas permasalahan tersebut dan tengah mencari jalan keluarnya.
Rusdi menjelaskan, sebelumnya untuk pembuatan visa tersebut, mahasiswa Indonesia dikenai biayai sebesar 70 ringgit, tapi kebijakan saat ini, biaya pengurusan visa pelajar tersebut menjadi 1.000 ringgit.
Menurut dia, kelambatan mendapat visa pelajar itu membebani pikiran para mahasiswa Indonesia di negara itu.
"Keluhan sejenis itu juga kami peroleh dari banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di negara ini terutama di universitas swasta," ungkapnya.
Terkait hal itu, KBRI di Kuala Lumpur sudah menyurati sejumlah pimpinan universitas di mana banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah disana tapi belum mendapatkan visanya.
Pihak universitas merespon dengan memberikan jawaban bahwa pihak kampus juga sangat menyesal atas permasalahan tersebut dan tengah mencari jalan keluarnya.
Rusdi menjelaskan, sebelumnya untuk pembuatan visa tersebut, mahasiswa Indonesia dikenai biayai sebesar 70 ringgit, tapi kebijakan saat ini, biaya pengurusan visa pelajar tersebut menjadi 1.000 ringgit.
Menurut dia, kelambatan mendapat visa pelajar itu membebani pikiran para mahasiswa Indonesia di negara itu.
"Yang seharusnya memikirkan perkuliahan, tapi malah terbebani fikiran mengenai kapan selesainya visa pelajar mereka," tegas Rusdi.
"Jadi jangan berangkat dulu kesini sebelum ada kepastian berapa lama visa itu dapat keluar," ujarnya. Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Malaysia mencapai 12.000 orang.
Pewarta: N Aulia Badar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013