Jakarta (ANTARA) – PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) memberikan bantuan kepada Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo melalui program KlasterkuHidupku, guna meningkatkan produktivitas dan mendorong perekonomian nelayan pesisir Sulawesi Selatan itu.


Ketua Klaster Usaha Rumput Laut di wilayah Kampung Pogo Sudirman mengungkapkan jika banyak perlengkapan yang harus dimiliki oleh pembudidaya rumput laut, seperti kapal, tali bentang, tali kecil, jangkar, dan masih banyak lagi. Untungnya selama menjalankan usaha ini, ia mendapatkan bantuan modal dari BRI berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Sudirman juga mengaku mendapatkan KUR BRI sebesar Rp50 juta dan semuanya dimanfaatkan untuk menambah modal guna memajukan usaha budidaya rumput laut tersebut. Selain itu, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo ini juga mendapatkan bantuan dari program KlasterkuHidupku yang diinisiasi oleh BRI.


“Bantuan yang didapat itu alat-alat yang dibutuhkan anggota. Jadi ada tali bentangan nomor 4, tali paus no 1, 2 unit timbangan 150kg,” ujar Sudirman.


Dirinya menambahkan bahwa bantuan yang didapat dari program KlasterkuHidupku sangat membantu produktivitas para anggota yang tergabung dalam Klaster Usaha Rumput Laut.


“Alhamdulillah memudahkan, terima kasih banyak atas bantuannya BRI, sekarang kami bisa semakin produktif lagi dalam melakukan budidaya rumput laut cottonik. Harapan ke depannya semoga kerja sama ini bisa terus berlangsung dan semoga usaha kami semakin dilancarkan ke depannya,” lanjut Sudirman.


Sementara itu, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo ini sendiri baru berdiri sekitar tahun 2019. Sudirman pun bercerita jika saat itu ia mendapatkan masukan dari penyuluh Dinas Perikanan yang datang ke kampungnya.


“Pada saat itu tahun 2019 ada penyuluh dari Dinas Perikanan yang bertanya apa saya punya kelompok, tapi saat itu saya bilang saya tidak punya. Lalu mereka menyarankan untuk bikin kelompok dan saya dibantu. Di sini sendiri kan memang masyarakatnya ada yang nelayan dan ada yang budidaya rumput laut, jadi dari Dinas Perikanan yang mencari dan akhirnya kelompok usaha ini terbentuk,” tambahnya.


Hingga saat ini sudah ada 10 anggota klaster usaha yang tergabung dan saling membantu dalam menjalankan operasional budidaya rumput laut sehari-hari.


“Misal kalau ada yang butuh alat, kalau mau budidaya rumput laut ini kan harus punya perahu. Kalau belum punya, kita bisa saling pinjam ke kelompok yang lain,” pungkasnya.


Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa melalui Program Kalsterkuhidupku BRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu para pelaku usaha, di mana tidak hanya berupa modal usaha saja tetapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program-program pemberdayaan lainnya.


“Kami juga mendorong produktivitas kelompok usaha dengan memberikan bantuan peralatan usaha atau sarana prasarana pendukung. Semoga, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Supari.


Masyarakat Kampung Lasepang, Kecamatan Lamalaka, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan atau biasa dikenal sebagai Kampung Pogo memang banyak yang berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut dan nelayan. Seperti Sudirman yang telah berkecimpung dalam kegiatan budidaya rumput laut sejak 2003 lalu.


Untuk produk rumput laut yang dihasilkan dijual dalam kondisi sudah dikeringkan. Pembeli biasanya akan datang langsung ke lokasi untuk melakukan tawar-menawar langsung dengan pemilik dan jika harganya cocok, maka akan dijual.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024