Penyelidikan di desanya mendapati ayam dan bebek belum lama ini telah mati di beberapa rumah gadis kecil itu dan juga di beberapa desa yang berdekatan

Phnom Penh (ANTARA News) - Seorang bocah perempuan yang berusia enam tahun dari Provinsi Battambang, Kamboja Barat-laut, telah dikonfirmasi terserang virus H5N1, sehingga jumlah kasus tersebut jadi 22 sepanjang tahun ini, demikian pernyataan pada Jumat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Kamboja menyatakan gadis kecil itu dikonfirmasi positif terserang virus flu unggas H5N1 pekan lalu, setelah ia dibawa ke Jayavarman VII Hospital di Provinsi Siem Reap karena terserang demam, batuk, sakit perut, hidung berlendir, sakit tenggorokan dan sesak nafas.

"Anak perempuan tersebut telah dirawat dengan Tamiflu dan sekarang, kondisinya stabil," kata pernyataan tersebut.

"Penyelidikan pada manusia dan hewan dilakukan untuk memastikan apakah anak perempuan tersebut telah terpajan langsung atau memegang unggas yang sakit dan mati," kata pernyataan itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Hanya 11 orang dari ke-22 kasus tahun ini bertahan hidup.

"Influenza unggas H5N1 tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan semua rakyat Kamboja dan sejauh ini makin banyak anak tampaknya paling rentan dan beresiko tinggi," kata Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng.

Ia menyeru orang tua dan pengasuh agar menjauhkan anak-anak dari unggas yang sakit atau mati dan memastikan anak-anak mencuci tangan mereka dengan sabun dan air setelah terjadi kontak dengan unggas.

Influenza H5N1 adalah flu yang biasanya menyebar di antara unggas yang sakit, tapi kadangkala dapat menyebar dari unggas ke manusia, kata WHO.

Kamboja menyaksikan wabah virus terburuk itu tahun ini sejak wabah H5N1 pertama kali diidentifikasi pada 2004. Setakat ini, negeri tersebut telah mencatat 43 kasus virus itu pada manusia, dan 30 orang telah meninggal akibat virus tersebut.

(C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013