Alhamdulillah proses bongkar muat dari Pelabuhan Krueng Geukuh telah tuntas dan seluruh stok tersebut telah tiba di gudang Bulog...

Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Aceh mendapat tambahan stok beras impor asal Thailand sebanyak 6 ribu ton, yang masuk di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara.

“Alhamdulillah proses bongkar muat dari Pelabuhan Krueng Geukuh telah tuntas dan seluruh stok tersebut telah tiba di gudang Bulog yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP), dan kebencanaan,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh Saldi Aldryn di Banda Aceh, Rabu.

Ia menyebutkan dengan tambahan stok beras impor tersebut maka persediaan yang ada di seluruh gudang Perum Bulog Aceh sebanyak 19.250 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.

“Dalam waktu dekat kita juga akan mendapat tambahan stok beras impor dari Vietnam sebanyak 4.900 ton,” katanya.

Baca juga: Bulog Jember tambah kuota beras impor amankan stok hingga Lebaran

Menurut dia stok yang ada saat ini akan digunakan untuk keperluan bantuan pangan, SPHP, kebencanaan dan program pangan lainnya dalam upaya stabilisasi harga pangan.

Ia menyebutkan setiap bulan Perum Bulog Aceh menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu mencapai 5,3 ribu ton beras.

"Kami pastikan persediaan beras yang ada saat ini cukup dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di Aceh," katanya.

Baca juga: Indonesia akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja

Ia berharap masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu tidak perlu khawatir sebab persediaan beras yang ada di gudang Perum Bulog yang tersebar di seluruh Aceh sangat cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat di pasaran.

Ia menambahkan pihaknya juga akan terus membeli hasil panen milik petani di Aceh melalui mitra perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan beras di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

Ia mengatakan masyarakat di Provinsi Aceh tidak perlu khawatir karena persediaan beras di gudang perusahaan tersebut sangat cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024