Beijing (ANTARA) - Beijing memenangkan bidding untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Tenis Meja Dunia (World Table Tennis/WTT) China Smash dari 2024 hingga 2028, dengan acara tahun ini, yang digelar selama 11 hari, akan dimulai pada 26 September, seperti diumumkan pihak penyelenggara dalam konferensi pers pada Selasa (26/3).

"China memiliki jumlah atlet tenis meja terbesar di dunia dan merupakan pasar tenis meja utama kami. Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 dan Olimpiade Musim Dingin 2022, yang merupakan satu-satunya kota di dunia yang menggelar keduanya," ujar Steve Dainton, CEO Grup Federasi Tenis Meja Internasional (International Table Tennis Federation/ITTF) yang juga menjabat sebagai direktur WTT.

"Menggelar salah satu ajang penting terbesar kami di ibu kota China, Beijing, setiap tahun merupakan bukti pertumbuhan olahraga ini," imbuhnya.

Kejuaraan Tenis Meja Dunia ke-26 digelar di Beijing pada 1961, yang membuat publik terkesan saat itu. "WTT China Smash akan semakin membangkitkan antusiasme masyarakat terhadap olahraga populer ini dan berkontribusi terhadap perkembangan tenis meja di dunia," kata Chen Jie, Wakil Direktur Biro Olahraga Kota Beijing.

WTT China Smash akan digelar di venue hoki es, lintasan pendek, dan seluncur indah di Shougang Park di Distrik Shijingshan, Beijing, tempat Big Air Shougang, venue Olimpiade Musim Dingin Beijing, berada.

"Gelanggang es akan diubah menjadi lapangan tenis meja, sementara pengalaman berharga yang dikumpulkan dalam penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing juga akan membantu untuk menjadi tuan rumah ajang internasional," ungkap Li Xin, kepala pemerintahan Distrik Shijingshan.

Atlet tunggal putra peringkat 1 dunia Wang Chuqin mengungkapkan harapannya untuk berkompetisi di WTT China Smash di depan publik sendiri. "Ajang tingkat dunia di sini akan meninggalkan kenangan abadi bagi saya, dan saya berharap akan lebih banyak orang yang datang untuk menikmati tenis meja," tuturnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024