Jakarta (ANTARA News) - PT Sarinah Persero BUMN yang bergerak dibidang perdagangan dan niaga merencanakan untuk mengembangkan usaha di lahan-lahan miliknya di Jakarta, Bandung, dan Bali untuk menghadapi persaingan di sektor ritel yang semakin ketat. "Kita tetap akan mempertahankan ritel sebagai bisnis utama, sedangkan pengembangannya akan memanfaatkan lahan yang masih ada untuk dibangun perhotelan dan perkantoran," kata Direktur Utama PT Sarinah Persero, Ketut Arnaya disela-sela peringatan Hari Ulang Tahun PT Sarinah Persero ke-44 di Jakarta, Kamis. Seperti di Sarinah Jakarta yang berlokasi di Jalan MH Thamrin seluas 2,4 hektar menurut rencana akan dikembangkan menjadi Sarinah Square yang dilengkapi dengan fasilitas hotel, gedung parkir, serta perkantoran, katanya, saat menjelaskan rencana jangka panjang pengembangan Sarinah. Menurutnya, dengan lahan yang strategis di apit jalan M.H Thamrin, Wahid Hasyim, Agus Salim, serta jalan Sunda maka pengembangan ke depan dari Sarinah adalah menjadi sentra bisnis dan perdagangan yang salah satu solusinya membangun Sarinah Square. Sebagai tahap awal yang akan dikembangkan di Sarinah Jakarta dalam tahun 2007 mendatang adalah pembangunan gedung parkir, apartemen untuk kemudian akan dikembangkan hotel, termasuk mengembangkan pusat belanja yang sudah beroperasi. Seluruh rencana pengembangan Sarinah Thamrin Jakarta ini dirancang oleh BUMN Konsultan PT Yodya Karya Persero serta hasilnya kemungkinan baru dapat diselesaikan tahun 2008 untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada pemerintah melalui Meneg BUMN selaku pemegang saham. Menurutnya, untuk pengembangan Sarinah Thamrin ke depannya diperkirakan akan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp200 miliar. Sementara itu pengembangan Sarinah di Jalan Braga Bandung seluas 7.000 meter persegi rencananya akan dibangun Hotel Regent Sari Pacific dengan pengelola Accor Hotel yang didalamnya juga tetap mengoperasikan pusat perbelanjaan dengan nilai investasi diperkirakan sebesar Rp132 miliar. Pengembangan serupa juga akan dilaksanakan di Sarinah Kuta Bali sehingga disamping ritel sebagai bisnis utama, kita akan mencoba memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk pengembangan di bidang lain yang peluang pasarnya masih besar. Menurutnya, ditengah persaingan bisnis ritel yang semakin ketat dalam tahun 2007, PT Sarinah Persero akan tetap mempertahankan bisnis utamanya tersebut. "Kita akan main di pasar menengah atas dengan produk-produk segmented yang tidak dijual di pusat belanja lainnya," ucapnya. Salah satu yang menjadi keunggulan Sarinah adalah menjual produk kerajinan dan batik terlengkap, seperti di DKI Jakarta mungkin pesaing beratnya baru Pasaraya Blok M dan Manggarai. Di luar itu belum ada pasarnya, jelasnya. Pusat Belanja Sarinah Thamrin merupakan salah satu land mark DKI Jakarta karena merupakan gedung pertama yang paling tinggi dibangun serta dilengkapi dengan komputer serta escalator. "Ketika itu masyarakat seluruh Indonesia belum merasakan ke Jakarta apabila tidak ke Sarinah," ujarnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006