Kami berharap Pemerintah lebih memperhatikan paralympian atau sebutan atlet difabel di Indonesia, agar mereka dapat mengembangkan prestasinya di tingkat internasional,"
Solo (ANTARA News) - Kontingen paralympian Indonesia berhasil meraih prestasi membanggakan dengan merebut delapan medali emas pada pesta olahraga "Asian Youth Paragames 2013" ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam paralympian tingkat pelajar yang diikuti 30 negara di Asia tersebut, Indonasia mengirimkan sebanyak 19 atlet dan dipimpin oleh ketua kontingennya, Anggiat Sagala. Kedatangan paralympian Indonesia disambut oleh Kebid Olahraga Penyandang Cacat Kemenpora, Rien Agusin Arianti, dan Presiden National Paralympic Commite (NPC) Indonesia, Senny Marbun, di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kamis.
Menurut Anggiat Sagala, kontingan Indonesia baru pertama kali ini mengirimkan atletnya diajang tersebut, tetapi sudah berhasil meraih delapan emas, lima perak, dan lima perunggu, sehingga menduduki posisi 11 dari 30 negara peserta.
Delapan emas untuk Indonesia tersebut diperoleh dari cabang atletik (dua emas), tenis meja (satu), renang (satu), bulu tangkis (satu), catur (dua).
Di cabang atletik, Nanda Mey Solihah menjadi lumbung emas bagi kontingen Indonesia dengan merebut tiga emas. Untuk catur, medali disumbangkan Wahyu Setyawan dan Jarwo, sedangkan bulu tangkis atas nama Suryo Nugroho, renang atas nama Musa Tarubaba.
"Prestasi ini cukup mengejutkan karena dengan persiapan hanya satu bulan targetnya satu medali emas," katanya.
Bahkan, pihaknya bangga dengan perjuangan anak-anak membawa nama bangsa yang mampu mengungguli paralympian negara-negara lain yang memiliki persaingan sangat ketat.
"Anak-anak bermain luar biasa dan mental bagus mampu menyumbangan totalnya 18 medali," katanya.
Presiden National Paralympic Commite (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan, pihaknya hampir tidak percaya anak-anak Indonesia yang baru pertama ikut kejuaraan AYP di Malaysia pada 26--30 Oktober itu, mampu merebut delapan medali emas.
"Kami terharu kedatangan paralympian Indonesia dengan delapan emas, lima perak, dan lima perunggu ini. Mereka berhasil mengibarkan sang Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Malaysia, sebanyak delapan kali," katanya.
Menurut dia, dengan dana yang minim untuk memberangkatkan kontingan, tetapi berhasil mengukir prestasi yang gemilang bagi bangsa dan negara ini.
"Kami berharap Pemerintah lebih memperhatikan paralympian atau sebutan atlet difabel di Indonesia, agar mereka dapat mengembangkan prestasinya di tingkat internasional," katanya.
Nanda Mey Solihah peroleh tiga medali emas di cabang atletik, mengatakan, dirinya bangga berhasil merebut tiga medali emas di nomor lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
"Saya bangga dapat membawa nama bangsa di kancah internasional dengan merebut emas," kata Nanda (14) yang masih duduk di bangku kelas dua SMP Negeri 3 Kediri, Jatim.
(B018/D011)
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013