Jakarta (ANTARA) - Pengacara rapper Sean Combs, yang dikenal dengan nama panggung Puff Daddy, P. Diddy, atau Diddy, buka suara setelah rumah musisi itu di Miami dan Los Angeles, Amerika Serikat, digerebek oleh agen federal pada 25 Maret 2024.

Menurut siaran E! News pada Rabu (27/3), Aaron Dyer selaku pengacara Combs menuduh pemerintah menggunakan kekuatan berlebihan dalam penggeledahan rumah kliennya.

"Kemarin, terjadi penggunaan kekuatan level militer yang berlebihan dalam eksekusi surat perintah penggeledahan di kediaman Tuan Combs," katanya.

"Tidak ada alasan untuk unjuk kekuatan dan permusuhan berlebihan yang ditunjukkan oleh pihak berwenang atau cara anak-anak dan karyawannya diperlakukan," ia menambahkan.

Menurut dia, artis "Bad Boy for Life" tersebut sama sekali tidak ditahan dan malah berbicara dan bekerja sama dengan pihak berwenang. Dia juga mengklarifikasi bahwa tidak ada anggota keluarga kliennya yang ditangkap.

Pengacara menyebut penggerebekan rumah ditambah dengan kehadiran media yang terkoordinasi telah memicu munculnya penilaian prematur terhadap Combs.

Menurut dia, belum ada temuan pertanggungjawaban pidana atau perdata atas tuduhan yang dilayangkan terhadap kliennya.

"Tuan Combs tidak bersalah dan akan terus berjuang setiap hari untuk membersihkan namanya," kata dia.

Sementara itu, perwakilan Investigasi Keamanan Dalam Negeri menyampaikan bahwa departemen melakukan tindakan penegakan hukum sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung pada 25 Maret.

Namun, tidak dijelaskan tuduhan terhadap rapper Diddy yang melatarbelakangi penggeledahan rumahnya.

Baca juga: Sean "Diddy" Combs lewatkan Grammy 2024 karena tuntutan hukum
Baca juga: Sean "Diddy" Combs hadapi tuntutan hukum karena pelecehan seksual

Penerjemah: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024