Jakarta (ANTARA News) - Survei yang dilakukan Lingkar Survei Mahasiswa Indonesia (LSMI) menyatakan masyarakat memiliki harapan besar terhadap Presiden yang terpilih pada Pemilu 2014 untuk lebih fokus dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional.

"Dari 2.300 responden, sebanyak 92 persen masyarakat menginginkan peningkatan kualitas ketahanan nasional berkaitan dengan arah kebijakan," kata Koordinator LSMI Rachman A Bayu pada pemaparan hasil survei LSMI di Jakarta, Kamis.

Dari survei yang dilakukan LSMI, menurut Rachman, ditemukan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah kini dalam meningkatkan ketahanan nasional sebesar 12 persen, dan 21 persen responden menjawab ragu-ragu dan 67 persen tidak puas.

Rachman menuturkan ketahanan nasional dalam survei ini diukur dengan berbagai pertanyaan mengenai kemandirian pemerintah dalam menjaga pembangunan kehidupan politik, sistem ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. "Mayoritas responden juga ingin pemerintah mandiri dari intervensi asing," ujarnya.

Survei LSMI dilakukan dengan "Multistage Random Sampling" di 33 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 2.300 orang dalam kurun 7 - 28 oktober 2013. Dia menuturkan bahwa "margin error" dari penelitian ini mencapai kurang lebih dua persen dengan tingkat kepercayaan 85 persen.

LSMI juga mengadakan survei tentang sosok calon pemimpin yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan nasional.

Dari hasil survei LSMI, Rachman menuturkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi figur calon pemimpin yang paling dipercaya dengan persentase 41,6 persen suara. Kemudian diikuti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di posisi kedua dengan 11,1 persen suara. Di posisi ketiga setelah Megawati, muncul Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan (9,3 persen) dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (8,2 persen).

Kader PDI-P Joko Widodo yang kerap muncul teratas dalam beberapa survei belakangan ini, menempati urutan kelima dengan perolehan suara 7,5 persen.

Kemudian, secara lengkap di posisi berikutnya, bakal calon Presiden dari Golkar Aburizal Bakrie (6,2 persenz), bakal capres Partai Hanura Wiranto (5,3 persen), politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso (3,7 persen), kader senior Golkar Jusuf Kalla (3,3 persen), Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (2,4 persen) dan politisi PBB Yusril Ihza Mahendra (1,6 persen).

Dari pertanyaan di survei mengenai partai, Rachman mengatakan Gerindra kembali muncul di posisi pertama dengan persentase suara 28,9 persen, Golkar (12,8 persen), PDI Perjuangan (12,6 persen), PAN (8,6 persen), Hanura (8,3 persen), NasDem (8,1 persen), Demokrat (5,6 persen), PPP (5,1 persen), PKS (3,5 persen), PKB (2,9 persen), PBB (2,6 persen) dan PKPI (1,9 persen).

Menyinggung munculnya Prabowo dan Gerindra yang menempati posisi teratas dalam dua kategori, Rachman membantah LSMI telah melakukan survei "pesanan". "Sebagai jaringan mahasiswa, kami independen," katanya

Rachman mengaku bahwa organisasinya hanya menghabiskan dana sebesar Rp60 juta untuk melakukan survei di 33 provinsi terhadap 2.300 responden. Dana tersebut, ujar Rachman, berasal dari bantuan donatur alumni jaringan Universitas Muhammadiyah Hamka, Universitas Nasional, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Dia juga menambahkan bahwa biaya yang relatif sedikit itu karena bantuan sukarelawan dari berbagai jaringan universitas di 33 provinsi saat melakukan survei di lapangan.
(I029/E001)

Pewarta: Indra A. Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013